Maukah Kita Mengerjakan Sesuatu Yang Dibayar Murah?



Sebuah pembicaraan di grup WA mengingatkan saya tentang keributan yang sering terjadi mengenai kasus “dibayar murah” ini. Masih ingat kasus kontes desain logo mobil balap Rio Haryanto tahun 2016 lalu? Saat itu pemenang lomba diberi hadiah seadanya dan bisa foto bareng Rio saja! Wah heboh deh netizen mengeluarkan komentar dengan sadisnya.

Kok ya ada pihak yang mengapresiasi kerja orang lain dengan begitu minim?

Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan menerima pekerjaan yang bayarannya ala kadarnya?

Ada teman yang cerita tentang dibayar hanya 10 - 20 ribu per artikel 250 - 500 kata. Dalam 1 bulan harus menghasilkan ratusan artikel yang tidak boleh jiplakan. Sebulan bisa lah dapat 1-2 juta katanya. 

Dalam berbagai bidang, banyak sekali kita temui orang-orang yang dihargai dengan sangat rendah. Bukan hanya lomba logo seperti cerita saya di atas, ada juga lomba arsitektur, lomba menulis, atau lainnya. Banyak juga orang yang protes dengan kondisi tersebut dan mengejek mereka yang mau saja dibayar murah.

Saya sendiri terus terang agak bimbang dengan urusan bayaran ini. Kenapa? Karena saya malah biasanya kerja nggak dibayar. Ha...ha…


#5 Pertimbangan Mengambil Sebuah Pekerjaan

Kalau menurut saya, sebenarnya apapun yang kita kerjakan semestinya bisa memberikan nilai tambah bagi diri kita. Berikut #5 alasan yang bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan mengambil pekerjaan:

#1 Memberi rasa senang
Kita senang mengerjakan pekerjaan tersebut. Akan berbeda rasanya jika mengerjakan sesuatu yang merupakan minat kita. Kita mampu mengerjakannya dengan penuh suka cita dan rasa asyik.

#2 Bermanfaat untuk orang lain
Ketika kita tahu banyak orang yang membutuhkan karya kita, maka kita cenderung lebih semangat untuk mengerjakan sesuatu. Pekerjaan tulus untuk menolong orang lain terkadang bisa memberikan rasa puas yang luar biasa.

#3 Menambah keahlian
Setiap pekerjaan tentu tantangannya berbeda-beda. Ketika sebuah pekerjaan membuat kita bisa mendapatkan ilmu baru, tentu saja ini menarik untuk dicoba.

#4 Menambah relasi
Ini juga penting sekali dalam kesuksesan karir kita. Kita perlu mengenal dan dikenal banyak orang untuk menjual keahlian kita. Semakin banyak yang tahu karya kita, tentunya daya jual kita jadi meningkat.

#5 Cari uang
Dibayar secara profesional adalah harapan sejuta umat. Ini menunjukkan kualitas diri kita dalam berkarya. Tidak ada yang salah jika banyak orang mematok harga tertentu untuk karya yang ia buat. Yang tidak elok, adalah mengolok-olok mereka yang mau dibayar murah.


Idealnya sih ke-5 poin di atas bisa terpenuhi. Namun terkadang kita tidak beruntung punya banyak pilihan yang bisa sesuai keinginan kita. Jadi disitu kita perlu kompromi. 

“Ya sudah lah, mungkin uangnya sedikit tapi saya bisa dapat pengalaman baru.” 
“Saya nggak terlalu suka sih sama kerjanya, tapi uangnya lumayan euy.”
“Ini sih pekerjaan standar yang membosankan, tapi saya dapat relasi baru di sini.”

Dengan memiliki kriteria terhadap pekerjaan yang perlu diambil, kita akan terbantu untuk bisa memilah-milih tawaran yang datang. Mana pekerjaan prioritas yang dampaknya paling besar dengan tujuan jangka panjang kita. Mana yang perlu kita limpahkan saja kepada orang lain yang mungkin lebih membutuhkan.

Saya sempat punya masalah ini ketika dulu mengikuti event-event blogger. Kalau diikuti, event blogger itu bisa banyak banget. Tiap minggu bisa ada aja. Apakah perlu diikuti semuanya? Bahkan bukan hanya event, tapi juga lomba atau tawaran pekerjaan menulis. 

Sadar diri karena posisi saya masih anak bawang di dunia kepenulisan, maka saya lebih fokus ke kriteria cari ilmu dulu daripada soal uang. Ini tidak berarti saya mau dibayar murah juga ya. Artinya kriteria saya bukan terletak pada uangnya dulu, tapi seberapa besar dampak sebuah kegiatan untuk menambah pengalaman menulis saya. 

Seperti kegiatan menulis di blog yang tidak dibayar ini. Jika disuruh memilih menulis artikel pendek dan dihargai 10-20ribu dengan tenggat waktu yang ketat, tentunya saya memilih menulis di blog sendiri dengan tidak dibayar. 

Karena saya dalam posisi ingin belajar mengeluarkan pendapat dan membangun blog sendiri. Saya punya target jangka panjang untuk menulis di blog. Jadi kurang tepat buat saya untuk menghabiskan waktu beberapa jam sehari untuk membuat tulisan pendek pesanan untuk website orang lain. I'll be wasting my time. Mungkin itu bisa dilakukan nanti jika saya sudah lebih mahir dalam menulis dan berharap bisa mengirimkan tulisan yang lebih berkualitas dengan bayaran yang tentunya lebih baik.

Ketika ada pekerjaan yang menyita waktu terlalu banyak sehingga saya malah tidak bisa menikmati proses belajar, maka tidak akan diambil. Memang sih terkadang satu dua kali kita bisa salah mengambil pekerjaan. Tapi selalu ada hikmah dalam setiap kesalahan. Dan kita bisa belajar banyak dari situ juga. 

Jadi buat saya, tidak ada salahnya jika mau menerima pekerjaan yang dibayar murah. Karena setiap orang punya hak untuk menentukan kriteria pekerjaan yang diambilnya. Tidak ada yang benar atau yang salah kok. 

Bagaimana dengan teman-teman? Punya pengalaman dibayar murah tapi senang mengerjakannya?



#ODOPNovemberChallenge
750 kata, 1 jam

Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

Posting Komentar untuk "Maukah Kita Mengerjakan Sesuatu Yang Dibayar Murah? "