Mengapa Perlu Belajar Strategi Media Sosial
Hubungan saya dengan Media Sosial itu hingga saat ini masih berstatus complicated. Ya… kadang-kadang suka, kadang-kadang bucin gila, tapi ada kalanya juga marahan.
Padahal sebenarnya saya suka sih mengamati orang-orang yang media sosialnya terlihat bisa dimanfaatkan secara optimal. Bukan sekedar untuk pamer aktivitas sehari-hari yang nggak penting-penting amat itu, tapi juga memberikan nilai tambah buat para pembacanya. Apakah itu bentuknya informasi atau sekedar hiburan.
Salah seorang yang media sosialnya saya suka adalah Bu Septi Peni Wulandani, founder Ibu Profesional. Dalam jangka waktu yang lama, postingan Bu Septi, baik itu di Instagram maupun Facebook, terlihat begitu rapi.
Beruntung sekali, hari ini Bu Septi mau bagi-bagi ilmu mengenai rahasia bagaimana caranya bisa punya konten rapi begitu. Bersama para teman-teman tim Media Komunikasi di keluarga besar Ibu Profesional dipandu oleh Mbak Setyorini Safitri sebagai Manajer Media Komunikasi Lumbung Ilmu Ibu Profesional/LIIP, kami jadi belajar banyak dari Bu Septi.
Dalam waktu yang lama, Bu Septi berhasil menjaga konsistensi postingan feed IG-nya. |
Mengenal Social Media Strategist
Jadi memang untuk bisa membuat postingan sosial media yang enak itu, dibutuhkan strategi yang matang. Social Media Strategist ini berbeda loh dengan sekedar Social Media Manager yang kerjaanya mengatur hari apa posting apa.
Sebelum ke urusan hari apa posting apa, ada hal lain yang perlu dipikirkan terlebih dulu. Seperti menentukan TUJUAN apa yang sebenarnya ingin dicapai dengan sosial media ini.
Kalau kita tahu apa tujuannya, nanti pemilihan platform dan isinya bisa disesuaikan. Jadi bukan asal jadwal dan tayang begitu saja. Perlu banget untuk bisa mengetahui nilai apa yang sebenarnya ingin disampaikan pada target audience tertentu.
Tapi nggak perlu terlalu takut juga dalam bermain-main di sosial media. Berdasarkan pengalaman Bu Septi, ia belajar sambil praktek. Percayalah, kalau ilmu strategi social media ini adalah ilmu yang banyak manfaatnya dan dicari banyak orang.
"Dimulai dulu, cari tahu kemudian." - Septi Peni Wulandani tentang Strategi bersosial media.
Pertemuan melalui Zoom yang dihadiri oleh 145 orang. |
Kalau kamu kebetulan harus memegang tanggung-jawab jadi Media Komunikasi sebuah komunitas sendirian, itu artinya kamu punya kesempatan lebih banyak untuk bisa belajar. Dibanding dengan kamu mengerjakannya ramai-ramai. Dinikmati saja dan semangat untuk belajar lebih banyak.
Tahun ini, saya juga untuk pertama kalinya buka akun Instagram KLIP. Tahun lalu, akun ini dipegang oleh Elsa sebagai Media Komunikasi. Karena akan cuti melahirkan, tahun ini rencananya akan dipegang oleh saya dan Diah. Saya benar-benar awam nih berurusan dengan akun komunitas. Belum apa-apa sudah bingung membedakan mana yang akun sendiri dan mana yang akun komunitas. #newbie dectected.
Salah satu yang menurut saya cukup keren yang dibagikan Bu Septi tadi adalah penetapan milestone bulanan. Jadi bukan sekedar tayang-tayang begitu saja. Tapi kita perlu punya target sehingga bisa dievaluasi hasilnya. Milestone itu bisa berupa target follower, reach, engagement, hingga pendapatan.
Ternyata memang ada banyak sekali ilmu tersembunyi dari sekedar memposting sesuatu di sosial media ya. Saya jadi benar-benar ingin mencoba serius untuk membangun sosial media pribadi maupun KLIP tahun ini. Mudah-mudahan bisa segera mempraktekkan ilmu dari Bu Septi ini.
Flyer acara dari LIIP mengenai Manajemen Konten dan Pengelolaan Medsos. |
(500 kata)
1 komentar untuk "Mengapa Perlu Belajar Strategi Media Sosial"