Mengapa Berlangganan Gramedia Digital Menguntungkan?

gramedia digital

Ngerasa nggak sih kalau harga buku-buku terbaru sekarang itu mahal banget?

Kalau dulu, buku harga 50 ribuan masih sering kita temui di toko buku. Sebulan dengan budget 100 sampai 200 ribu rupiah, bisa lah  beli 3-4 buku untuk sekeluarga.

Sekarang, satu buku harganya di kisaran 100 ribuan. Mulai deh rasa berat itu ada. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Pendapatan keluarga ikut terdampak. Mulai dari pengurangan penghasilan hingga ada yang terpaksa kena pemutusan hubungan kerja.

Pengeluaran yang tidak terlalu penting, mulai diturunkan prioritasnya. Yang bisa ditunda, ya ditunda dulu. Yang utama sekarang mungkin ke makan dan kelancaran jaringan internet ya.

Bagaimana dengan jatah buku dan media cetak lain seperti majalah dan koran?

Buat yang suka membaca dan berada di toko buku itu bagaikan di restaurant dengan banyak makanan yang menggugah selera, pastinya berat sekali kalau harus merelakan tidak bisa baca buku-buku terbaru.

Alhamdulillah ada iPusnas yang punya banyak koleksi buku-buku bagus. Buku-buku populer bestseller bisa dengan mudah kita baca di iPusnas dengan gratis.

Hanya saja iPusnas tidak tersedia buku terbaru dan tidak bertahan lama di ‘rak buku’ kita. Maklum namanya juga perpustakaan digital ya. Bukunya bagaimana pun harus dikembalikan. Tepatnya diambil paksa hanya dalam beberapa hari. Kalau membacanya lemot dan harus lama menguyah-ngunyah, kita bisa jadi perlu beberapa kali melakukan proses peminjaman buku yang sama.

Bagaimana kalau kita kepengen baca buku-buku terbaru? Pemikiran-pemikiran yang lagi ramai dibicarakan banyak orang. Buku-buku terjemahan best seller internasional. Atau baca berita-berita terkini di koran biar nggak mamam hoax melulu di sosial media.

Buat saya semua itu solusinya ada di Gramedia Digital. Bayangkan saja, hanya dengan Rp 89.000,- per bulan kita bisa mendapatkan nyaris semuanya. Tau aja Gramedia seleranya mama irit!

Saya sendiri pertama kali mencoba berlangganan Gramedia Digital sejak akhir Desember 2019 lalu. Wah, bulan-bulan awal nafsu banget segala buku dimasukkin ke rak buku koleksi pribadi. Baru pada bulan-bulan selanjutnya lebih santuy untuk menguyah bacaan-bacaan yang seru-seru itu.

dashboard gramedia digital

#9 Kelebihan Gramedia Digital 

Setelah beberapa bulan menikmati Gramedia Digtal di smartphone Asus Zenfone Max dengan ukuran layar 6”, saya merasakan betapa layaknya harga Rp 89.000,- per bulan ini.

#1 Koleksi buku bestsellernya banyak

koleksi buku bestseller

Sebagai orang yang budget beli bukunya pas-pasan, Gramedia Digital membuat mimpi saya buat belanja buku seharga jutaan rupiah terkabul.

Jalan-jalan di rak best seller Gramedia Digital itu asyik banget. Lihat buku dengan judul menarik, tinggal langsung masuk keranjang. Buku-buku seratusan ribu rupiah itu bisa langsung kita download dengan mudahnya. Nggak perlu ribut-ribut nyariin penjaga toko buku buat sekedar nanya ini plastik bukunya boleh dibuka apa nggak? Saya boleh ngintip dulu isinya apa nggak?

Di Gramedia Digital, semua buku yang terpajang bisa langsung kita bolak-balik sepuasnya. Cek-cek layout halamannya, baca bagian-bagian pentingnya, lihat gambar-gambarnya saja. Kalau ternyata nggak sesuai selera, tinggal kita remove dari koleksi kita.

#2 Tampilannya nyaman untuk pembaca 

Walau memang masih kalah dengan kenyamanan baca buku di Google Books, tapi buat saya Gramedia Digital sudah cukup baik. Salah satu yang paling saya suka adalah kepintarannya menyimpan batas membaca kita sudah sampai mana.

Kadang kan kalau saya lagi baca buku suka ketiduran. Terus pas bangun, Hp sudah dipakai anak untuk buka-buka aplikasi lain. Asyiknya, batas terakhir halaman buku yang lagi dibaca selalu terekam dengan baik. Nggak perlu repot pasang bookmark.

Memang sih, berbeda dengan iPusnas, Gramedia Digital tidak bisa di-screen shoot. Jadi biasanya kalau ada kutipan yang menarik atau penting, saya memilih untuk menuliskannya secara manual di buku tulis.

#3 Bisa baca koran dan majalah juga

Ini nih yang juga penting. Sebelumnya saya sempat langganan koran Kompas cetak selama beberapa tahun. Ada kalanya, saya nggak sempat baca koran di hari tertentu karena kami sedang ada kesibukan lain atau memang sedang tidak terlalu tertarik untuk membaca koran.

Dengan Gramedia Digital, saya bisa buka koran hanya pada saat saya butuhkan. Misalnya lagi ada isu seru yang perlu saya baca analisisnya. Berita di koran itu menurut saya jauh lebih lengkap dalam mengulas sesuatu. Berbeda sekali dengan baca berita-berita online atau menonton berita di TV yang sering berulang-ulang tapi tidak menjawab pertanyaan dengan tuntas.

Ditambah lagi, koran digital membuat kita tidak perlu repot dengan tumpukan koran bekas. Lebih ramah lingkungan kan?

Dengan paket premium, kita bisa mengakses majalah terbaru seperti Bobo, Gatra, Nova, Idea, Saji, Intisari, Sedap, Otomotif, SWA, dan lain-lain. Untuk korannya ada Kompas dan Kontan.

#4 Bisa dibaca dimana saja

koleksi buku fiksi

Ini nih sesuatu banget. Biasanya kalau kemana-mana saya perlu bawa buku untuk dibaca. Lumayan menuh-menuhin dan bikin berat tas. Dengan buku digital di apps Gramedia Digital, saya cukup buka Hp saja.

Buku yang sudah ada di rak koleksi saya tetap bisa dibaca walau tidak ada akses internet.

#5 Tidak bikin penuh rak buku

buku anak dan majalah


Saya kira, ini salah satu kelebihan buku digital dibanding beli buku fisik. Setiap bulan selalu saja ada buku baru yang menarik untuk dibaca. Pengennya sih mampu beli buku fisik tiap bulan. Tapi yang namanya rak buku itu kan ya tetap saja ada batasnya. Nggak bisa terus dijejelin buku terus-menerus. Selain nggak enak dilihat, buku-bukunya juga jadi rusak kalau ditumpuk-tumpuk terlalu padat.

Jadi menurut saya, perlu banget buat kita untuk menyeleksi buku-buku yang benar-benar perlu kita miliki dalam bentuk fisik. Disesuaikan dengan besar rak buku di rumah kita, biar buku-buku tetap bisa mudah dicari dan enak dilihat.

Disitulah pentingnya punya buku digital. Buku digital tidak perlu ngabisin rak buku di rumah kita. Cukup disimpan rapi di perangkat digital yang mudah diakses dimanapun.

#6 Bisa dipakai untuk 5 device

Untuk 1 email terdaftar, kita bisa menggunakannya di 5 device yang berbeda. Sangat menguntungkan jika kita menggunakannya untuk sekeluarga yang terdiri dari 5 orang yang punya kebutuhan buku yang berbeda-beda. Atau bisa juga dimanfaatkan untuk dipakai bersama dengan 5 orang teman.

Rp 89.000,- dibagi untuk berlima hanya sekitar kurang dari 20 ribu per bulan! Layak banget nggak sih!!!

#7 Rak buku tidak hilang walau kita berhenti berlangganan

Ada masanya, saya sempat berhenti berlangganan selama beberapa bulan. Ketika berhenti berlangganan, rak buku kita akan terkunci dan kita tidak bisa membacanya.

Tapi tenang saja, kalau kita mau berlangganan lagi, kuncinya akan terbuka. Kita bisa kembali mengakses buku di rak buku kita lengkap dengan bookmarknya sekalian. Tidak kurang sesuatu apa pun. Bahkan jika kita masuk dengan akun e-mail yang lain.

#8 Tersedia dengan berbagai metoda pembayaran

Urusan pembayarannya juga mudah banget. Selain pakai transfer bank atau pakai kartu kredit, Gramedia Digital juga bisa dibayar dengan Gopay. Bulan Juli kemarin, ada promo cash back Rp 20.000,- untuk paket Premium Gramedia Digital. Mama Shanty paling suka nih sama yang promo-promo begini.


#9 Ada versi murahnya 

harga paket premium gramedia digital


Jika Rp 89.000,- terasa kemahalan dan teman-teman memiliki selera buku tertentu, Gramedia juga menyediakan paket khusus. Ada paket khusus fiksi, paket khusus nonfiksi, dan paket untuk anak-anak dengan harga hanya Rp 45.000,-. 

Bisa aja teman-teman memilih paket yang berbeda setiap bulannya. Bulan ini lagi ingin baca buku fiksi ya langganannya paket fiksi saja. Bulan selanjutnya ingin baca buku nonfiksi, ya langganan nonfiksi saja. Hanya saja memang sih, kalau tidak langganan, koleksi buku kita terkunci dan tidak bisa dibaca. Baru akan terbuka jika kita kembali berlangganan paket tersebut.

Fair enough sih kalau menurut saya.

Membaca Buku Digital Tidak Harus Melelahkan

koleksi pilihan editor gramedia digital

Baca buku digital itu memang bisa jadi lebih melelahkan bagi sebagian orang. Namun sulit dipungkiri, ini adalah pilihan yang lebih ekonomis.

Kalau saya menyiasatinya dengan membatasi membaca buku digital dalam waktu yang pendek-pendek. Misalnya cukup sekitar 15 menitan atau 30 menitan dalam 1 kali membaca. Ini waktu yang cukup untuk bisa membrowsing satu buku utuh.

Jika bukunya benar-benar menarik kita bisa membacanya 1 bab  demi 1 bab untuk satu kali waktu membaca. Kita jadi punya waktu untuk mencerna buku dengan lebih baik loh dengan cara seperti ini.

Atau kita bisa juga langsung memasukkannya di wishlist book untuk dibeli buku fisiknya.

Buat saya adanya buku digital malah bisa mengangkat penjualan buku fisik. Buku yang kalau di toko buku tidak terlalu kita lirik karena terbungkus plastik, kini bisa kita bolak-balik dengan santai sambil rebahan di rumah. Kesempatan untuk menemukan buku-buku yang benar-benar menjawab kebutuhan dan memang pantas mengisi rak buku kita menjadi lebih mudah.

Buat yang ingin berlangganan Gramedia Digital bisa langsung download aplikasinya di Google Play untuk android dan Appstore untuk iPhone.

Selamat datang era buku digital!

 (1350 kata)

Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

2 komentar untuk "Mengapa Berlangganan Gramedia Digital Menguntungkan?"

Comment Author Avatar
Terima kasih reviewnya mba Shanty. It helps me alot utk menentukan langganan atau tidaknya di Gramdig. Selama ini aku selalu beli buku fisiknya, ya kerasa juga ya per bulan hampir setengah juta :) blm lg buku anak dan suami
Comment Author Avatar
Terima kasih atas ulasannya. Informatif sekali.