Review film Trolls, Film warna-warni yang mengajarkan tentang bahagia dan menghormati perbedaan

Sumber: Dreamworks


Serius ya, ini film paling warna-warni yang pernah saya tonton. Pasti mastah beneran nih yang bisa mencampur berbagai warna dengan komposisi yang enak dipandang. Nggak norak dan bikin sakit mata. Plus dibalut oleh cerita yang kuat. Maklum aja lah, film Dreamworks yang satu ini budgetnya 125 juta dollar saja. Namun akhirnya bisa box office di angka 344,6 juta dollar.

Sebenarnya Trolls keluar akhir tahun 2016. Hanya saja, saya baru setahun kemudian menemukan film-nya Om Mike Mitchell ini tayang di TV. Saya lebih suka film Mike Mitchell yang ini dibanding film beliau yang lain seperti Shrek dan The Lego Movies.

Awalnya sempat malas nonton film animasi anak-anak. Eh, setelah nonton malah ketagihan nonton dan nonton lagi. Ada kali 3-4 kali saya nonton film ini saking sukanya dengan warna, cerita, dan lagu-lagu lawas seperti True Colors-nya Phil Collins, I’m Coming Out-nya Diana Ross, Move your feet-nya Junior Senior dalam film ini.

Pokoknya kalau lagi nggak enak mood, nonton film ini patut dicoba untuk membuat bibirmu menyunggingkan senyum bahagia.



Film Trolls tentang apa sih?

Sumber: IMDb

Sebenarnya kalau menyebut kata Troll, yang ada di kepala saya adalah makhluk jelek dari film Lord of The Ring. Ini juga yang sempat bikin agak malas meng-klik film Troll untuk menemani pendakian gunung setrikaan di rumah.

Eh ternyata ini Troll yang berbeda. Troll yang ini idenya dari boneka mainan anak-anak ciptaan Thomas Dam dari Denmark pada tahun 1959. Boneka yang awalnya merupakan hadiah buatan tangan Thomas untuk anaknya, karena ia tidak mampu membelikan hadiah natal. Eh, taunya banyak yang suka dan ingin dibelikan juga. Jadilah boneka ini mendunia hingga sekarang.

Troll bercerita tentang 2 makhluk yaitu Bergens dan Trolls. Bergens adalah makhluk yang selalu sedih dan memberengut. Mereka meyakini bahwa mereka hanya bisa bahagia kalau bisa makan makhluk bernama Troll setiap tahunnya dalam perayaan yang disebut Trollstice. Sebaliknya Trolls adalah makhluk kecil warna-warni yang hidupnya penuh bahagia, menari, menyanyi dan saling berpelukan pada jam-jam tertentu.

Masalah terjadi ketika dalam sebuah perayaan Trollstice, semua Troll bisa melarikan diri dan selamat dari tangkapan chef jahat. Sejak saat itu hingga 20 tahun kemudian, Bergens yang tidak pernah makan Trolls lagi diliputi oleh kesedihan.


Sumber: Dreamworks


Dalam persembunyiannya, Prince Poppy (suaranya diisi oleh si cantik dalam film Pitch Perfect, Anna Kendrick) sebagai anak raja Troll bermaksud mengadakan pesta perayaan tahunan yang sangat meriah dalam rangka 20 tahun bebas dari gangguan Bergens. Namun ada Troll bernama Branch (suaranya diisi oleh Justin Timberlake) yang tidak setuju. Branch ini memang beda sendiri dibanding Trolls yang lain. Kalau yang lain warna-warni ceria, si Branch ini abu-abu. Negatif abis lah orangnya. Nggak asyik!

Menurut Branch, bahaya mengadakan pesta besar-besaran karena bisa mengundang Bergens mengetahui persembunyian mereka. Tapi Prince Poppy dan teman-temannya yang berwarna-warni itu, nggak mau dengar dan keukeuh surekeuh akan melaksanakan pesta tersebut. Walau begitu, mereka semua tetap mengundang Branch untuk hadir. Tentu saja Branch tidak mau hadir dan memilih berdiam di bunkernya yang aman.

Dan benar saja, akhirnya apa yang dikhawatirkan Branch kejadian. Chef yang melihat kembang api dari kejauhan, jadi tahu tempat persembunyian para Trolls. Beberapa Trolls sahabat Poppy ditangkap.

Dengan besar hati, Poppy meminta maaf pada Branch. Ia sekaligus meminta bantuan Branch untuk mau menemaninya membebaskan teman-temannya di tempat Bergens. Menurutnya hanya Branch yang bisa membantu, karena Branch banyak tahu mengenai kehidupan Bergens.

Awalnya sih Branch nggak mau. Tapi karena rumahnya di acak-acak oleh Trolls lain yang berlindung di bunkernya, akhirnya ia memilih membantu Poppy. Lagian Branch yakin Poppy nggak mungkin bisa selamat kalau sendirian. Mulailah petualangan Poppy dan Branch membebaskan teman-teman mereka yang siap disajikan oleh Chef dalam acara Trollstice.

Di Istana Bergens tinggal seorang upik abu bernama Bridget (suaranya diisi oleh Jooey Deschanel, pemeran Jess dalam sitcom New Girl). Bridget ini sedikit banyak mengingatkan kita pada tokoh Cinderella. Bridget diam-diam naksir Sang Putra Mahkota King Gristle. Demi membebaskan teman-temannya, Poppy lantas membantu Bridget untuk bisa dekat dengan kecengannya itu.

Plot cerita yang naik turun, membuat film ini tidak membosankan. Kirim 4 jempol dah buat penulis skenario dan cinematografinya.


Justin Timberlake dan Anne Kendrick tengah mengisi suara. Sumber: IMDb



Baca juga Review film Florence Foster Jenkins, Kisah sosialita yang hidup dalam kebohongan.


Pesan penting dan Quotes seru dari film Trolls

Setelah nonton film ini beberapa kali, ada beberapa pesan yang bisa saya catat dan cukup memberi kesan yang mendalam. Berikut beberapa di antaranya:


#1 Terima bantuan teman untuk bahagia

Ketika Branch menolak ikut bersenang-senang dalam pesta dengan mengatakan, “I don’t do happy,” Poppy mencoba meyakinkannya dengan mengatakan:

“Branch, I know you have happiness inside you, you just need our help to find it.”

Ada kalanya kita jangan menutup diri. Ijinkan teman-teman kita membantu kita untuk bisa bahagia.



#2 Tidak tabu mengakui kesalahan

Ini salah satu adegan yang bagus. Bagaimana Poppy mengakui kalau ia salah telah mengabaikan peringatan Branch untuk tidak mengadakan pesta besar yang memancing Bergen menemukan lokasi persembunyian mereka.

Poppy: “I’m sorry. I should have listened to you. You told me not to throw the party, and I threw it anyway. And it’s my fault they were taken. And now I don’t know what to do.” 

Dengan meminta maaf dan mengakui kesalahan, akhirnya Poppy dan Branch bisa bekerja sama untuk menyelamatkan teman-teman mereka. Dalam kesempatan lain, Branch juga belajar untuk bisa bergembira dan belajar menikmati hidup dari Poppy.

Nah gitu dong ya, jangan pa keukeuh-keukeuh merasa diri paling benar. Bagaimana mau maju kalau ribut melulu dengan perbedaan.


#3 Bedakan antara harapan dan rencana

Ini adegan yang kocak banget menurut saya. Kayanya saya juga lebih sering bikin harapan dan bukannya rencana. Kalau Sasya terinspirasi dengan adegan scrapbook yang dibuat oleh Poppy saat mendengar penjelasan Branch.

Branch: “Jadi apa rencanamu?”

Poppy: “Kan sudah saya bilangin. Menyelamatkan teman-teman dan membawanya pulang.”

Branch: “Itu sih bukan rencana. Itu harapan! Rencana itu kaya gini. Pertama kita harus mendekati Bergen Town tanpa ketahuan, kemudian kita akan mengendap-endap melalui terowongan tua menuju pohon Troll. Dan berusaha tidak sampai dimakan oleh Bergen yang kelaparan.”


Baca juga Perlukah membuat resolusi tahunan? Pengalaman menyusun resolusi yang sukses.


#4 Hidup ini tidak selalu indah

Branch: Kamu tidak tahu banyak hal, Poppy. Saya tidak sabar menunggu melihat wajahmu saat tahu kalau dunia ini tidak selalu berisi cupcakes dan rainbow. Karena memang tidak seperti itu. Hal-hal buruk memang terjadi, dan tidak ada yang bisa kita lakukan.

Poppy: “Saya tahu kalau dunia tidak selalu berisi cupcakes dan rainbow. Tapi saya lebih suka berpikir yang indah-indah. Dari pada sepertimu. Kamu tidak bernyanyi, kamu tidak menari. Hidup begitu abu-abu selalu."



#5 Don’t judge a book by its cover

Seperti pesan dalam QS Al Hujurat 49:12 untuk menjauhi kebanyakan dari prasangka karena sebagian prasangka itu adalah dosa. Poppy dan teman-teman tidak tahu alasan mengapa Branch begitu abu-abu dan negatif. Menjadi orang yang tidak asyik dengan tidak mau senyum, nyanyi, menari, dan berpelukan. Sampai Poppy berprasangka karena suara Branch jelek.

Ternyata, Branch tidak mau bernyanyi lagi karena neneknya meninggal saat ia bernyanyi. Ketika Branch bernyanyi, Bergen jadi mengetahui keberadaannya dan berusaha menangkapnya. Neneknya yang berusaha melindunginya tertangkap Bergen. Sejak saat itu Branch berubah jadi abu-abu.

So, jangan lah mudah men-judge orang begini-begitu. Kita tidak benar-benar tahu apa yang telah mereka alami.


Asli ini si cloudman kocak abis. Tapi tetap saja nggak bisa menghilangkan berengut dari muka Branch. Sumber: Dreamworks


#6 Find your true colors

Lagu lawasnya Phil Collins ini pas banget dinyanyikan oleh Justin Timberlake eh Branch. Sebuah lagu untuk menghibur Poppy yang tengah sedih karena putus asa tidak bisa menyelamatkan teman-temannya.





You with the sad eyes
Don't be discouraged

Oh I realize
It's hard to take courage
In a world full of people

You can lose sight of it all and the darkness,
Inside you makes you feel so small
But I see your true colors

Shining through
I see your true colors
And that's why I love you
So don't be afraid to let them show
Your true colors

True colors are beautiful,
Like a rainbow



#7 Tidak gampang menyerah

Karena Branch nggak mau nemenin, nekatlah Poppy pergi sendiri menuju Bergens Town. Bener saja kan, ada banyak tantangan yang ia hadapi. Tapi dia tidak menyerah. “Get back up again!”


Hey!
I'm not giving up today
There's nothing getting in my way
And if you knock-knock me over
I will get back up again

If something goes a little wrong
Well, you can go ahead and bring it on
'Cause if you knock-knock me over,
I will get back up again



#8 Bikin target yang tidak realistis

Karena suka nggak sabaran, saya sering bikin target-target yang tidak realistis. Dengar perkataannya King Gritsle saat memulai treadmill ini, bener-bener bikin senyum.

“I just have to lose 30 pounds in the next 8 hours.” 


Ceritanya King Gritsle pengen tampil ok di depan Lady Glittersparkles alias Bridget dalam acara Trollstice. Andai benaran bisa hilang beberapa kilo hanya dalam hitungan jam…


King Gritle dan Lady Glittersparkles a.k.a Bridget yang disulap jadi cantik oleh para Trolls. Sumber: Dreamworks


#9 Bahagia itu sudah ada di dalam diri bukan apa yang kita masukkan ke dalam diri

Dalam rangka meyakinkan kaum Bergens bahwa mereka tidak perlu makan Trolls untuk bisa bahagia, Poppy menyampaikan hal ini:


“Happiness isn’t something you put inside. It’s already there. Sometimes you just need someone to help you find it. I don’t think it. I feel it.”

Pesan ini dibingkai dengan lagu asyiknya Can’t stop the feeling dari Justin Timberlake. Sebuah lagu yang membuat Justin Timberlake diganjar seabrek penghargaan bergengsi. Emang  keren musiknya.


I got this feeling inside my bones
It goes electric, wavey when I turn it on
And if you want it, inside your soul
Just open up your heart, let music take control

I can't stop the feeling
So just dance, dance, dance
I can't stop the feeling
So just dance, dance, dance, come on


See… pesannya banyak kan ya. Semua terbalut dalam makhluk warna-warni dan lagu-lagu lawas yang asyik. Buat yang belum nonton, silakan simak trillernya di YouTube. Buat yang sudah nonton, share dong pesan apa yang teman-teman dapat dalam film ini?




Data film Trolls

Judul Film: Trolls
Genre: Animasi Anak-anak
Pengisi suara: Anna Kendrick, Justin Timberlake
Sutradara: Mike Mitchell
Cerita : Erica Rivinoja
Cinematografi : Yong Duk Jhun
Tahun: November 2016
Biaya produksi/Pendapatan: US$125 juta/US$344.6 juta
Rating IMDb - Rotten Tomatoes - Cerita Shanty: 6,5/10 - 74% - 8/10


Sumber:
Wikipedia Trolls Movie
Script dari Website www.Springfieldspringfield.co.uk
Website resmi Dreamworks Trolls Movie
Foto-foto dari Gallery IMDb dan Dreamworks



(1400 kata diluar lirik lagu dan data/sumber - seharian)
Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

5 komentar untuk "Review film Trolls, Film warna-warni yang mengajarkan tentang bahagia dan menghormati perbedaan"

Comment Author Avatar
Jd pengen nonton mba, entar ajak suami ahh ����
Comment Author Avatar
sempat nonton film ini juga karena muncul di salah satu TV swasta.
keren juga sih pesan-pesannya.
Comment Author Avatar
Ih, C juga demen banget liat ini, Mak. Dipiter mulu sampe akika apal jalan ceritanya. Cuma sedih aja sama nasib chef nya di akhir cerita. lebih cakep kisahnya kalo si chef bertobat, mendapat hidayah (ebuset), dan ikut merasakan kebahagiaan kayak yg lain. Hihihihi
Comment Author Avatar
Iya juga sih ya, kaya bagus kalau chefnya ikut insyaf. Si temennya juga jadi kebuang deh. Cuma mungkin karena film anak-anak, dibuat sederhana. Bad guy versus good guy. Bad guy kudu naas nasibnya di akhir.
Comment Author Avatar
Wah reviewnya lengkap banget deh. Saya juga udah nonton sampai yang terakhir malah. Tapi lama-lama kesel sama Poppy yang nggak mau berubah, padahal selalu mengulang kesalahan yang sama.