Ketika Ngeblog Terasa Membosankan

 

ketika-ngeblog-terasa-membosankan

Duh kalau lihat arsip blog untuk tahun ini yang paling cuma 1-2 post per bulan, rasanya kok ya malu banget. Akhirnya widget arsip blog yang biasa menampilkan jumlah blog post per bulannya mending disembunyikan saja lah, daripada malah malu-maluin dan bikin hati jadi nelangsa. "Am I a loser?"

Walau masih bisa rutin menulis curahan hati di google dokumen selama 1-2 jam sehari, ternyata kalau dituntut untuk tulisan terbuka dalam bentuk blog post, saya jadi tiba-tiba begitu kesulitan. Beneran ya, kita bisa lupa caranya menulis blog kalau otot-otot menulis tidak dilatih dengan rutin.

Seperti ada rasa beban berat untuk kembali menulis blog post secara rutin seperti yang saya lakukan di awal tahun. Ternyata di tahun ini kemampuan untuk bisa rutin menulis di blog itu hanya bertahan 2 bulan. Sisanya hanya sekedar setor muka sebulan sekali saja. Benar-benar memalukan.

Alhamdulillah, bulan ini saya dapat hidayah untuk memberanikan diri mengikuti event Ngeblog Asyik Bareng KEB yang diadakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dalam rangka Hari Blogger 27 Oktober 2023. Dimana selama 7 hari ke depan pada 19 - 25 Oktober, saya perlu menulis 1 post sepanjang minimal 1000 kata dengan tema menarik. 

Tema-tema yang dipilih saya nilai cukup asyik karena sepertinya bisa membantu untuk merenungkan kembali perjalanan blogging saya.

Apakah saya masih perlu melanjutkan hobi ini, atau kita cukupkan saja sampai di sini dan beralih ke kegiatan yang lebih bermakna. 

Apa kita beneran masih butuh ngeblog?

do-you-need-blogging

Sejujurnya inilah yang bisa dibilang menjadi alasan mengapa saya malas-malasan menulis di blog ini. Saya kehilangan alasan mengapa saya perlu ngeblog. 

Saya suka menulis. Dan saya masih tetap bisa menulis dimana pun. Lantas ngeblog itu sebenarnya untuk tujuan apa? Ini mau menjadikan blog sebagai etalase iklan-iklan produk demi segenggam berlian, mau menulis untuk wadah latihan menulis artikel yang akan dibukukan, mau merekam pengalaman hidup biar nggak hilang begitu saja, atau menjadi sekedar tempat curhat nyampah aja?

Beneran loh saya lupa!

Untungnya saya diingatkan kembali setelah membaca tulisan 3 tahun lalu yang berjudul Alasan Menulis Blog Versi Ceritashanty. Di situ saya menuliskan 9  alasan buat ngeblog

Mulai dari sebagai tempat untuk berlatih menulis, branding diri, rak penyimpanan perjalanan kehidupan, membantu orang lain, warisan bacaan buat anak-anak, mencari uang, belajar konsisten dan disiplin, mencari teman, hingga ke terapi untuk melepas stress.

Nah bener kan, salah satu manfaat besar dari ngeblog langsung terasa. Dengan menulis di blog, saya jadi lebih mudah untuk kembali melacak keputusan-keputusan yang dulu sempat diambil. 

Bahwa kita mungkin lupa dan hilang semangat, adalah sesuatu yang alami. Tapi dengan disimpan di blog, semuanya bisa dengan mudah dilacak kembali saat dibutuhkan. 

Tapi apa benar kita masih masih perlu ngeblog sekarang ini? Emangnya masih ada yang baca blog disela-sela gempuran sosial media lain yang lebih mudah untuk dinikmati? Emang masih ada orang mau repot-repot membaca alih-alih nonton video youtube saja?

Alasan mengapa blog terasa ketinggalan zaman:

#1 Orang mulai malas membaca panjang

Jangankan baca blog yang isinya 750 kata ke atas, lah disuruh baca pesan WA di grup saja orang banyak yang malas dan tidak teliti. Bisa jadi disebabkan karena kurangnya kemampuan story telling, seringkali menemukan banyak tulisan di blog yang isinya terasa kopong. "Lu ini mau bilang apa sih?"

#2 Isi blog tidak lagi menggugah rasa ingin tahu

Konten blog sekarang mulai terjadi pergeseran. Kalau dulu blog isinya lebih banyak sebagai diary pribadi yang menggugah kekepoan pembaca. Sekarang, isi blog sering kali lebih ke konten-konten advetorial untuk membagikan informasi pemasaran yang mungkin tidak sesuai dengan target market pembaca. 

#3 Tampilan blog yang tidak menarik

layout-blog

Tidak semua blogger pandai dan punya rasa seni yang membuat orang nyaman untuk membaca. Siapa orang yang nyaman membaca paragraf panjang tak berjeda, kalimat yang berbelit-belit bagai benang kusut, atau  ukuran huruf yang terlalu kecil. Apalagi kalau minim gambar pemanis ya. Duh... bawaannya jadi ngantuk aja.

#4 Perlu waktu terlalu banyak untuk mempersiapkan blog post

Struktur blog post itu memang unik sih. Terutama kalau tujuannya untuk bisa diakses lebih banyak pembaca, setiap blog post memang perlu melalui pembuatan ide, mencari referensi, menulis, mengedit, mengecek SEO (Search Engine Optimalization), sampai ke membagikannya di sosial media. Cukup banyak printilan yang harus diperhatikan. 

#5 Orang mulai kehilangan kemampuan menulis

Sekarang ini kemampuan menulis orang semakin parah saja. Mungkin memang ada hubungannya dengan kemampuan membaca yang menurun. Cara membangun kalimat yang baik, menyusun kata-kata yang enak utuk dibaca, sekarang mulai langka. Jangankan untuk menulis blog post 500 kata ya. Untuk menjawab komentar di status sosial atau mengungkapkan pendapat di WA saja, banyak orang kesusahan.

Alasan mengapa ngeblog masih perlu dipertahankan:

Walau demikian, setidaknya hingga hari ini masih banyak orang yang rela mengeluarkan jutaan rupiah per tahun untuk menekuni hobi ngeblognya. 

#1 Blog masih menjadi platform terbaik untuk menyimpan tulisan panjang yang mudah dicari

Dibandingkan dengan media sosial lain, saya sih tetap mengakui blog masih yang paling mudah untuk melacak konten lama yang dibutuhkan. Selama rajin dan disiplin mengkategorikan tulisan, maka tulisan tersebut menjadi mudah dicari dengan cara digoogling aja.

#2 Ada kebebasan lebih dengan blog

Punya blog pribadi itu memang rasanya seperti punya rumah boneka baru yang bebas ditata sesuka hati sesuai kebutuhan kita. Fleksibel dalam mengatur layout, style, hingga kontennya sendiri membuat blog terasa sangat ideal untuk mengekspresikan diri. 

#3 Bisa menyatukan semua media lain

berbagai-media-di-blog

Jangan mengira blog itu isinya tulisan doang. Blog yang isinya tulisan doang itu yang sering ditinggalkan pembaca. Untuk memberikan pengalaman yang menarik, kita bisa melengkapi post dengan gambar dan ilustrasi yang mendukung. Kita juga bisa meng-embed informasi dari sosial media kita yang lain. Menambahkan link video dan musik juga bisa dilakukan untuk memperkaya informasi pembaca. 


Mengusir Rasa Bosan Ngeblog (lagi)

Setelah menemukan alasan mengapa ngeblog memang perlu dipertahankan hingga titik darah penghabisan, sekarang yang kita perlukan adalah menemukan cara agar tidak mager update blog lagi.

#1 Punya goals jangka panjang dengan blog

blog-planning

Ini sih yang memang sering dilupakan. Ngeblog ya karena sekedar lagi seneng nulis aja atau karena ikut-ikutan teman. Jarang dari kita yang sempat memikirkan perkembangan blognya lebih dari sekedar menambah jumlah postingan. 

Idealnya goals jangka panjang itu tumbuh dengan sehat secara berjenjang. Misalnya awalnya untuk melatih konsistensi, selanjutnya bisa ditingkatkan untuk mendapatkan pemasukan dengan nominal tertentu yang meningkat seiring waktu. Yang penting perlu ada pencapaian yang bisa dijadikan patokan apakah blog kita memang tumbuh. 

#2 Mengikuti tantangan

Sepertinya memang perlu sering-sering ikut tantangan yang memacu semangat ngeblog kita. Iming-iming hadiah uang itu juga ternyata berpengaruh untuk membantu meningkatkan adrenalin sehingga lebih semangat. Cuan itu memang bikin pikiran seger. Walau sekedar receh ya.  

#3 Punya editorial kalender bulanan

editorial-calender

Setelah memiliki tujuan jangka panjang yang jelas, kita bisa menjabarkannya dalam bentuk postingan yang akan ditayangkan dalam masa waktu tertentu. Editorial kalender akan membantu kita mengarahkan tulisan yang memang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 

Kita bisa mengaturnya sesuai ketersediaan waktu. Apakah mau seminggu 1-2 post atau pun tiap hari. Intinya bisa membantu kita untuk update secara rutin dan konsisten.

Misalnya saya punya goals jangka penjang untuk menulis buku. Kita bisa mengatur post-post yang ditayangkan adalah artikel-artikel yang akan bisa menjadi bagian dari buku tersebut. 

#4 Punya tabungan tulisan

Ketika punya tabungan jutaan di rekening bank sepertinya masih belum kelihatan hilalnya, mungkin kita bisa memulai dengan memiliki tabungan tulisan. 

Adanya hari-hari dimana kita punya kesibukan lain selain menulis blog post tidak bisa dihindari. Ada hari dimana harus ambil rapor anak sekolah, hari lagi penasaran ingin menamatkan sebuah buku, hari lagi asyik beberes rumah, hari lagi sakit, atau mungkin bahkan sekedar hari lagi males aja. 

Saat itulah tabungan tulisan bisa dikeluarkan. Tentunya tidak bisa kalau pakai tabungan terus, tapi tidak punya usaha untuk menambah tabungan ya.

#5 Menulis tanpa beban

Menulis blog itu jelas butuh waktu. Dari cari ide, cari referensi pendukung, buat draft tulisan, mendesain informasi pendukung tulisan, mengedit, sampai mempublikasikannya di media sosial. Ini bukan kerjaan yang bisa dilakukan dengan sim salabim 5 menitan jadi. 

Di situlah kita perlu melatih kedisiplinan untuk bisa menulis rutin. Kebiasaan menulis tanpa beban atau yang sering dikenal dengan free writing, bisa membantu kita menulis dengan perasaan yang lebih ringan dan menyenangkan. Menulis tidak lagi harus menjadi kegiatan yang bikin lelah duluan karena kebayang banyak printilan yang menyertainya. Nulis, ya nulis aja dulu. Bukan untuk dibaca banyak orang. 

Ngeblog itu (semestinya) asyik

Jadi semua kembali ke diri sendiri ya. Setiap orang bisa menemukan sendiri alasan mengapa blog itu perlu diupdate dengan rutin. Tidak ada yang benar dan salah. Yang ada adalah usahamu untuk mengenali diri sendiri melalui blog ini. 

Selamat ngeblog teman-teman…. 

ngeblog-asyik-bareng-keb



1300 kata
Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

Posting Komentar untuk "Ketika Ngeblog Terasa Membosankan"