Mengapa Ibu-Ibu Suka ke Pengajian?

 

mengapa ibu-ibu suka pengajian

Sebagai ibu-ibu pengajian yang memang belum pintar-pintar amat dalam manajemen rumah tangga, saya lumayan tergoda untuk mengomentari apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati saat membuka  acara Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan pada Kamis, 16 Februari 2023 lalu. 

Presiden ke-5 RI ini mempertanyakan ibu-ibu yang suka pengajian hingga melupakan untuk mengurus gizi anaknya karena kurangnya kemampuan manajemen rumah tangga. 

Sebenarnya poinnya bukan ke ibu-ibu pengajiannya sih kalau saya melihatnya. Karena lebih ke pentingnya ibu-ibu untuk punya manajemen rumah tangga yang baik, agar bisa tetap mengurus gizi anaknya dan tetap ikut pengajian. Jangan sampai pengajian membuat para ibu malah nggak ngurus anaknya dan anak-anak Indonesia banyak yang stunting.

Kenapa jadi malah bahas stunting? Karena memang tema acara ini adalah Gerakan Semesta Berencana, Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana. 

Sebuah acara yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Sosial, Kementerian PPPA, dan Kementerian PANRB. Keroyokap amat ya penyelenggaranya.

Mengenai Ibu-ibu Pengajian

Tapi ya, kalau kita bicara mengenai ibu-ibu pengajian sebenarnya tidak bisa identik dengan menghabiskan waktu sehingga melupakan mengurus gizi anak-anak. Ini saya bicara tentang ibu-ibu yang menghadiri pengajian mingguan atau 2 mingguan ya. Bukan yang memang pekerjaannya sebagai pembimbing pengajian yang harus bertugas setiap hari dari satu kajian ke kajian yang lain. 

Kalau menurut saya, urusan stunting dan gizi buruk lebih ke masalah keterbatasan ekonomi daripada masalah waktu ibu yang tersita untuk pengajian.

Saya bahkan merasa pengajian malah bisa jadi tempat ibu-ibu untuk lebih memperhatikan gizi anaknya loh. Berikut beberapa sisi baik pengajian buat para ibu:

pengajian kompleks

#1 Pengajian sebagai tempat bersosialisasi

Saya bersyukur di kompleks perumahan saya ada kumpulan ibu-ibu pengajian. Acara ini memungkinkan para ibu bisa bertemu dan saling menanyakan kabar. Ada bisa datang rutin setiap 2 minggu sekali, ada juga yang mungkin sesekali muncul dalam 1 atau 2 bulan karena kesibukan. 


#2 Pengajian sebagai tempat healing

Siapa bilang healing itu harus jalan-jalan ke luar negeri atau ngupi-ngupi cantik di cafe yang mahal-mahal. Kadang sekedar bertemu para tetangga dengan menghadiri pengajian 2 jam, bisa menjadi healing yang murah-meriah. 

Kesempatan untuk mengalihkan pandangan dari dapur yang sumpek dengan mengobrol santai, makan-makan bersama, foto-foto cantik untuk bisa dipamer di sosial media, itu bisa cukup membantu menyehatkan mental para ibu loh. 

ibu-ibu pengajian

#3 Pengajian sebagai tempat mengisi waktu

Dengan adanya ponsel yang maha powerful itu, sebenarnya para ibu punya sejuta kemungkinan untuk mengisi waktu. Bisa nonton drakor, bisa menulis, bisa mencoba masakan baru, bisa stalking kabar tetangga hingga artis. Dan ini bisa dilakukan berjam-jam dalam sehari. Sangat-sangat tidak sehat!

Pengajian menjadi salah satu opsi kegiatan yang bisa dipilih para ibu untuk mengisi waktu dengan lebih sehat dan bermanfaat. 

#4 Pengajian sebagai tempat berbagi informasi

“Saya malas ah ikut pengajian, isinya ibu-ibu ghibah melulu,” kata seorang teman. 

Sebenarnya ya tidak begitu juga sih ya. Yang terjadi adalah berbagi informasi mengenai hal-hal tertentu. Biasanya dalam sebuah pengajian, karena waktunya terbatas untuk mengobrol dengan seorang teman, saya selalu pulang dengan membawa informasi baru. Apakah itu tentang perkembangan pendidikan anak-anak, pengalaman kesehatan seorang teman, atau hal-hal lain yang membuka wawasan baru. 

Ini terasa lebih berharga daripada mendapatkan informasi ini dari halaman sosial media. 

pengajian kompleks
Pengajian sebagai ajang sosialisasi dengan tetangga.

#5 Pengajian sebagai tempat mendapatkan ilmu

Dalam pengajian tentu saja ada ilmu yang disampaikan oleh ibu pembimbing. Biasanya hal-hal sederhana yang sifatnya sekedar mengingatkan para emak-emak yang mudah pelupa ini. 

Kalau ingin pengajian dengan materi yang lebih serius, bisa juga ikut kajian-kajian yang diadakan di mesjid-mesjid besar yang sering mengundang ustad/ustadzah tingkat nasional. 

Beda rasanya mendapat masukan secara langsung dengan mendengar kajian melalui media perantara seperti youtube, podcast, atau televisi. 

Yuk ah Pengajian

Jadi sebenarnya, pengajian itu kalau buat saya bisa jadi ajang untuk bisa meningkatkan kebahagian para ibu. Toh waktunya kan tidak banyak-banyak juga. Sekedar 1 kali seminggu, 2-3 jam sudah cukup untuk menjadi ajang Me Time buat para ibu. 

Saya sih percaya, ibu-ibu yang BAHAGIA akan lebih baik dalam memperhatikan keluarganya. Selamat pengajian ibu-ibu….

ibu-ibu pengajian
Selfie wajib seusai pengajian sebagai tanda kehadiran.

(650 kata)


Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

1 komentar untuk "Mengapa Ibu-Ibu Suka ke Pengajian?"

Comment Author Avatar
Oalaaah... Karena itu to, kok viral pada komen ttg ibu2 pengajian 😅
Kl utk yg di perantauan, pengajian itu juga tempat mencari dukungan moral. Baik sebagai umat beragama, maupun sebagai sesama bangsa Indonesia. Merdeka! 🇮🇩🤗