Apakah Kita Harus Selalu Menulis?

perlu selalu menulis

Kenapa sih maksa banget kepengen bisa menulis? Apa karena teman-teman menulis, lantas kita merasa perlu bisa menulis juga?

Lihat teman menang lomba menulis yang hadiahnya jutaan atau bikin status tulisan panjang di media sosial yang disukai banyak orang, kok sepertinya gampang ya?

Kok dia bisa? Kenapa saya nggak?

Tapi kenapa saya mau rutin menulis aja kok ya susah banget? Sudah bertahun-tahun ikut KLIP, masih gugur melulu. Lah bagaimana mau profesional, kalau menyediakan waktu menulis 1 jam sehari saja masih kesulitan. Salahnya dimana? 

Kalau untuk kasus saya, kemungkinan besar memang salah di niatnya. Niatnya sekedar mau ikut-ikutan saja. Bukan benar-benar ingin menulis karena suka. Bukan karena memang harus menulis karena tidak ada hal lain yang bisa dilakukan selain menulis. 

Lah ini kan hampir tidak mungkin untuk ibu-ibu kebanyakan acara. Hidup kita sudah dipenuhi oleh urusan rumah tangga, urusan kerjaan, urusan komunitas, healing sama teman, shopping, sampai ke jadwal nonton drakor yang cukup padat. Rasanya menjadikan kegiatan menulis sebagai prioritas itu kok ya masih jauh banget.

Makanya, nggak usah memaksakan diri untuk menulis. Nikmati saja hidup dengan segala kesibukan itu. Ya, dan itu yang saya lakukan. Saya sempat berhenti menulis selama beberapa waktu tahun lalu. Saya beneran mogok menulis. Sekedar untuk menggali lebih dalam mengenai kebutuhan saya untuk menulis. 

Jangan-jangan memang nggak butuh. Mungkin saya bisa lebih semangat untuk melakukan hal yang lain selain menulis. 

Tapi sekian waktu tidak menulis, kok rasanya ada yang salah. Rasanya nggak enak. Rasanya nggak nyaman untuk tidak menghasilkan tulisan. Dari situ, muncullah kebutuhan bahwa saya memang benar-benar perlu menulis. 

Tidak bisa tidak, saya membutuhkan waktu untuk bisa menulis mencurahkan isi kepala saya. Karena kalau tidak, rasanya sangat tidak enak dan ada yang salah.

Jadi saya pikir, setiap orang perlu sampai pada titik membutuhkan alasan yang benar-benar murni mengenai kebutuhannya menulis. Tanpa itu, mustahil memaksakan diri untuk menikmati proses menulis. 

Adalah wajar, kalau kamu break selama beberapa waktu karena jenuh dan bosan. Tapi biasanya itu tidak akan bertahan lama, karena kamu akan merasakan kebutuhan untuk tetap menulis. Mungkin itu ya, yang namanya minat yang tidak bisa padam. 

Kamu pernah punya pengalaman hiatus menulis juga kah? Boleh ya berbagi pengalaman di kolom komentar. 

(350 kata)


Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

1 komentar untuk "Apakah Kita Harus Selalu Menulis?"

Comment Author Avatar
Aku pernah lama nggak menulis, hasilnya menyesal karena banyak hal berlalu tanpa dokumentasi. Sekarang nggak menulis tiap hari, tetapi berusaha menuliskan hal-hal yang memang ingin diingat sebagai dokumentasi hidup.