Belajar Cara Menulis Review Sebuah Brand

belajar menulis review brand  tya tutu

Sekarang ini kalau lihat blog teman-teman, isinya kok ya pada banyak  iklan melulu ya? Jadi terasa seperti baca katalog atau yellow pages daripada baca blog rasanya. Iklan produk kecantikan inilah, penawaran makan di restauran itulah, atau bahkan kampanye program tertentu.

Penawaran untuk menulis review sebuah brand juga begitu banyak bertebaran.di komunitas-komunitas blogger. Lumayan banget lah nilainya untuk bayar biaya ngeblog dan beli skincare.

Tapi bagaimana caranya agar kita bisa menulis review brand yang cakep tapi nggak bikin lelah yang membaca blog kita? Itu sebabnya saya sangat tertarik ketika Bloggerhub.id mengangkat tema ini di acara rutin mereka #bloggertalk 1 Mei 2021 lalu. 

Apalagi yang akan berbagi adalah orang yang pengalaman di bidangnya. Mbak Mustiana Lestari atau yang lebih dikenal dengan Tya Tutu. Beliau ini adalah copy writer brandnews room detik.com. Tya Tutu lah di belakang sejumlah iklan-iklan advertorial yang menarik di detik.com. 

Mengenal Ilmu Copy Writing

flyer acara cara menulis review brand bloggerhub
Satu lagi acara seru dari bloggerhub.id

Saya sendiri sebelumnya agak bingung dengan istilah copy writing atau content writing. Mereka berdua ini entah kembar atau sebenarnya sepupuan.

Saya baru tahu, ternyata mereka ini memang sepupuan. Maksudnya, kedua memang berbeda walau sama-sama maksudnya jenis tulisan di media. . 

Content writing lingkupnya lebih luas. Mencakup sejumlah tulisan yang sifatnya informatif, educatif dan menarik sehingga pembaca betah baca tulisan kita berlama-lama. Diperlukan riset tentang isu dan tema yang mendalam. 

Sementara copy writing itu lingkupnya lebih khusus untuk tujuan komersial dalam rangka memasarkan suatu produk atau jasa. Targetnya pembaca tergugah untuk menggunakan produk atau jasa tersebut. Sifatnya begitu persuasif. Untuk membuat copy writing yang baik, penulis perlu melakukan riset untuk bisa memberikan solusi kepada pembaca dengan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. 

Jadi mengertikan sekarang kenapa tulisan advertorial di media massa itu jarang terlalu banyak juga. Karena kalau banyak-banyak, itu akan melelahan atau bahkan membosankan yang membacanya. 

Masa pembaca disuruh beli ini dan itu terus-terusan? Jadi dengan memahami pengertian copy writing dan content writer, perlulah kita bijak mengisi blog kita dengan seimbang antara tulisan-tulisan yang sifatnya ‘memaksa’ orang dengan yang sifatnya informasi atau bahkan hiburan. 

Langkah-langkah Copy Writing

Berdasarkan pengalamannya, Mbak Tya Tutu berbagi langkah-langkah untuk bisa menghasilkan tulisan review brand yang menarik.

#1 Kenali profil brand

Kumpulkan informasi yang lengkap tentang brand yang akan diulas. Jangan malas untuk melakukan riset terhadap produknya, kelebihan dan kekurangannya dibanding produk pesaing.

#2 Pahami pengguna produk

Kenali juga pangsa pasar pengguna produk tersebut. Jenis kelamin, usia,demografi, hingga hobi mereka. Percayalah, dengan mengetahui hal ini, akan lebih mudah untuk merayu pembaca melakukan apa yang kita inginkan. 

#3 Tentukan sudut pandang tulisan

Pemilihan sudut pandang yang unik dan tidak biasa bisa membuat tulisan lebih menarik untuk dibaca.

#4 Buat judul yang menarik

Judul adalah yang pertama dibaca orang. Pastikan judul bisa cukup memaksa orang untuk mau meng-klik tulisan yang kita buat.

#5 Paparkan masalah dan solusi

Kenali masalah yang dihadapi pengguna produk dan berikan solusi yang bisa diberikan oleh produk yang tengah kita ulas.

#6 Sebutkan kelebihan dan keunikan produk

Pembaca membutuhkan informasi ini untuk membuat mereka menemukan alasan yang kuat untuk membeli suatu produk. Kenapa harus beli produk yang ini dan bukan yang itu?

#7 Beri testimoni pemakai dan gambar yang jelas

Idealnya kita perlu mencoba dan memakai sendiri produk yang diulas. Berilah ulasan yang proporsional. Tidak terlalu memuji berlebihan, atau mencela berlebihan.

Bagaimana kalau produk tidak sesuai untuk kita? Ini sangat wajar. Kita bisa mencoba melihat ulasan dari orang lain. Misalnya suatu produk kecantikan tidak cocok untuk kulit kita yang kering. Coba kita lihat bagaimana hasil produk tersebut pada orang lain yang kulitnya berbeda dengan kita. 

Jangan lupa tampilkan foto kita menggunakan produk tersebut. 

#8 Urgency

Sampaikan pentingnya untuk segera menggunakan produk atau jasa yang kita tawarkan. Kalau nggak hari ini, penawaran berakhir misalnya.

#9 Call to Action 

Ajak pembaca untuk segera mencoba.

9 langkah mengulas produk
Lakukan 9 langkah ini kalau mau tulisan ulasan produk menjadi menarik,

Tips untuk Pemula

9 hal diatas memang tidak mudah untuk dilakukan khususnya bagi para pemula. Untuk itu Mbak Tya tidak lupa untuk membagikan beberapa tips yang bisa diikuti oleh mereka yang baru belajar copy writing.

#1 Beri perhatian lebih pada judul

Jangan bosan mencoba menulis berbagai jenis judul yang menarik.

#2 Banyak belajar

Ilmu kan berkembang terus, jadi jangan bosan untuk terus belajar dan menemukan ilmu baru dalam bidang copy writing. 

#3 Bergabung dengan komunitas

Ini penting untuk menjaga semangat terus belajar. 

#4 Branding diri 

Kenalkan diri sebagai copy writer dengan ciri khas tertentu yang membuat pemilik brand ingat pada diri kita.

#5 Get visible

Sering berbagi di sosial media agar dilihat oleh banyak orang. Jangan malas!


Contoh Tulisan Advertorial 

Di bagian akhir, Mbak Tya memberi contoh sebuah tulisan advertorial dari detik.com untuk dibedah. Bagaimana #9 unsur-unsur yang dibahas di atas diterapan dalam tulisan ini.

contoh copy writer
Contoh copy writing di detik.com

Judulnya dibuat menarik dengan tidak menampilkan nama brand dalam judul. Ini yang namanya soft selling. Ngejual dengan cara yang halus. 

Eh tapi gimana kalau ketemu permintaan untuk menuliskan brand di judul? Ini bisa disiasati dengan menyandingkan nama produk dengan kelebihannya. 

Contohnya: “Jadikan wajah putih berseri dengan produk A”

Dalam tulisan ini juga diberikan testimoni dari pengguna, ada call to action.

Penutup

Menulis review sebuah brand memang bukan hal yang sederhana. Ada ilmunya agar orang tidak eneg bacanya. Jadi wajar saja kalau kita dibayar dengan cukup layak untuk mengulas sebuah produk, dengan tujuan agar produk tersebut laku di pasaran.

Tapi jangan lupa untuk memastikan bahwa review yang kita buat tetap jujur dan tidak menipu pembaca. 

Buat saya, ilmu mengenai review produk ini cukup penting karena bisa membantu pembaca untuk mengenali produk dengan lebih baik lagi. Insya Allah rasanya sekarang jadi lebih PD untuk mencoba mereview produk dengan ilmu baru ini. 

(950 kata)


Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

1 komentar untuk " Belajar Cara Menulis Review Sebuah Brand"

Comment Author Avatar
Ilmu banget ini teteh..
Aku selama ini kaau sedang kefefet DL, sudah gak ambil pusing memilih judul.
Padahal ini penting yaa...agar clickable.