Apakah Kita Benar-benar Membutuhkan Vaksin?

kebutuhan vaksin dewasa

Mungkin vaksin yang paling ditunggu-tunggu saat ini adalah vaksin covid 19. Penyakit menular yang per 1 Oktober 2020 menjangkiti 34 juta populasi dunia dengan 1 juta orang dilaporkan meninggal dunia. 

Di tahun 2020, tiba-tiba dunia seperti berhenti sejenak. Mengingatkan kita kembali pada kondisi pandemi Flu Spanyol di awal tahun 1900-an yang diperkirakan menyebabkan 75-200 juta penduduk tewas. Kebayang ya mencekamnya masa itu.

Selama ini saya sempat juga membaca mengenai masalah pro kontra terhadap vaksin. Perlukah tubuh mendapatkan kekebalan dengan vaksin? Atau cukup mengandalkan kekebalan alami tubuh saja? Tidak tanggung-tanggung, segala teori konspirasi ikut meramaikan bahan obrolan netizen.

Perbedaan pendapat mengenai vaksin ini yang membuat saya jadi tertarik untuk mengenai vaksin lebih lanjut. Apalagi sekarang banyak sekali beredar tawaran berbagai macam vaksin dengan harga yang selangit. 

Apakah kita benar-benar memerlukannya? Mana yang perlu, mana yang bisa ditunda saja?


Apa sih bedanya Vaksinasi dan Imunisasi?

Sebelum kenalan lebih lanjut, mari kita mulai dari mengetahui apa itu yang disebut imunisasi dan vaksin. Biar tidak rancu. Jadi vaksinasi itu sebenarnya adalah salah satu bentuk dari imunisasi. 

Imunisasi adalah proses yang terjadi pada tubuh agar seseorang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit menular. Imunisasi ada yang pasif dan ada yang aktif. 

Pada imunisasi pasif, tubuh tidak membentuk kekebalan tubuh secara aktif, tapi mendapatkannya dari pihak lain yang kekebalan tubuhnya sudah terbentuk. Antibodi yang berasal dari manusia biasa disebut imunoglobulin. Imunisasi pasif ini reaksinya cepat pada tubuh, namun hanya bertahan dalam hitungan minggu. Jika diperlukan, imunisasi pasif bisa diulang.

Berbeda dengan imunisasi aktif. Pada imunisasi aktif, tubuh bisa membentuk kekebalan secara aktif dengan memberikan vaksin. Vaksin ini adalah bagian dari penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan dengan serangkaian proses tertentu. Vaksin akan memicu tubuh membentuk antibodi saat virus masuk ke dalam tubuh. Canggih banget ya.

Vaksin bisa disuntikkan atau diteteskan melalui mulut. Walau reaksi pada tubuh tidak secepat imunisasi pasif, namun vaksin bisa memberikan perlindungan pada tubuh dalam waktu yang relatif lebih lama. Bahkan seumur hidup. 


Mengapa kita perlu melakukan vaksinasi?

Tujuan dari vaksinasi adalah agar tubuh kita bisa memiliki daya tahan terhadap sejumlah penyakit menular. Atau kalau pun sampai terkena virusnya, efeknya di tubuh kita tidak terlalu parah.

Seperti beberapa waktu yang lalu, adik saya dan anak-anaknya terkena penyakit cacar. Si Mamanya yang belum sempat disuntik vaksin cacar, efek cacarnya sangat parah. Sementara anak-anaknya yang sudah disuntik, terlihat jauh lebih baik saat sama-sama terkena cacar.

Baca juga: Ketika Mama Sakit

Hingga saat ini, WHO mencatat vaksin untuk 28 jenis penyakit menular yang dapat dicegah. Beberapa vaksin generasi awal adalah cacar (1798), rabies (1889), TBC (1927), dan masih banyak lagi. Untuk cacar, kasus terakhir ditemukan terjadi di Somalia tahun 1977.


Mengenal Edward Jenner si Bapak Vaksin

Darimana datangnya ide menciptakan vaksin untuk menyembuhkan penyakit menular? Kok ya kepikiran obatnya ternyata dari penyakit itu sendiri yang sudah dilemahkan? 

Nah disinilah jasanya seorang ahli bedah Inggris bernama Edward Jenner. Ia menggunakan sapi yang diinfeksi dengan cacar sapi untuk membuat vaksin yang mampu melindungi masyarakat. Kata vaksin sendiri diambil dari bahasa latin vacca yang berarti sapi.


Vaksin apa yang tubuh kita perlukan?

Dalam buku Honeymoon with My Brother (2005) yang bercerita mengenai perjalanan keliling dunia Franz Wisner dan adiknya Kurt karena ditinggal calon istrinya menjelang pernikahan, ada bagian menarik soal vaksin ini.

honeymoon with my brother

Sebagai warga Amerika yang ingin jalan-jalan keliling dunia, ternyata mereka diharuskan melakukan vaksinasi. Negara memberikan potongan harga kepada warganya yang akan keliling dunia, karena mereka harus mendapatkan banyak sekali vaksinasi. 

Jadi jangan sampai pulang dari jalan-jalan ke negara-negara yang masih banyak penyakit menularnya dan kemudian mereka sampai terjangkit. Kan repot kalau oleh-olehnya penyakit menular yang bisa membahayakan warga negara yang lain yang nggak jalan-jalan. 

Ketika menunjukkan daftar negara yang akan dikunjungi, Franz dan Kurt mendapatkan 7 suntikan di masing-masing lengan, yang membuat mereka sakit hingga semingguan. Mungkin itu lah reaksi dari sejumlah vaksin yang disuntikkan ke tubuh mereka. Segitunya ya kesadaran mereka akan vaksinasi.

Setiap negara biasanya punya kebijakan vaksinasi untuk warganya atau mereka yang akan masuk ke negara tersebut. Seperti Arab Saudi yang mewajibkan vaksin meningitis bagi siapapun yang akan berumrah dan berhaji. 

Indonesia sendiri punya 5 vaksinasi wajib. Yaitu Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, dan Campak. Sisanya, diharapkan masyarakat bisa mendapatkannya secara mandiri. 


Beberapa Vaksin yang direkomendasikan

Setelah membaca beberapa rekomendasi, saya sendiri punya beberapa wishlist vaksin yang ingin didapat untuk bisa lebih optimal dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga. Vaksin tersebut diantaranya:

#1 Vaksin Pneumonia

Vaksin ini bertujuan mencegah penyakit radang paru yang disebabkan oleh bakteri streptococus.


#2 Vaksin HPV 

Ini adalah vaksin untuk mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh virus Human Papillomavirus


#3 Vaksin MMR

MMR adalah kepanjangan dari Measles (campak), Mumps (gondongan), dan Rubella (Campak).  


#4 Vaksin Meningitis

Vaksin ini bermanfaat untuk mencegah penyakit radang otak yang disebakan oleh bakteri Neisseria meningitidis.


#5 Vaksin Influenza

Vaksin influenza adalah vaksin yang perlu diulang setiap 1 tahun sekali untuk mengurangi beratnya sakit flu.

vaksin influenza di bandung


Untungnya mendapatkan vaksin di daerah Bandung cukup mudah. Informasinya bisa diperoleh melalui aplikasi Halodoc. 

Halodoc ini menarik juga loh. Segala urusan yang berhubungan dengan kesehatan jadi lebih mudah. Kita bisa chat dengan sejumlah dokter umum maupun spesialis yang tengah live, bisa beli obat tanpa harus mengantri lama di apotek, bisa bikin janji dengan rumah sakit. Bahkan kini bisa juga untuk membuat janji melakukan tes covid di rumah sakit terdekat dengan rumah kita. 

Membantu banget nggak sih kalau begitu.Urusan dengan rumah sakit jadi nggak terlalu ribet lagi sekarang. Udah buruan install aplikasi halodoc di hpmu ya.

situs halodoc


Penutup

Mudah-mudahan penjelasa singkat ini bisa membantu teman-teman untuk bisa mengenal vaksin dengan lebih baik. Jadi tidak ada lagi keraguan mengenai manfaat vaksin bagi tubuh kita.

Kita berharap semoga kita semua terlindung dari berbagai macam penyakit menular. Tetap jaga kesehatan terutama selama masa pandemi ini. Semoga vaksin Covid 19 bisa segera ditemukan dan kita bisa terbebas dari penyakit menular yang mematikan. 

Stay save teman-teman...


Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

Posting Komentar untuk " Apakah Kita Benar-benar Membutuhkan Vaksin?"