Mengapa Menonton Balapan Formula 1 Itu Mengasyikkan?

Sumber: F1


Salah satu cara seru untuk belajar adalah dengan memberikan perhatian kepada minat orang lain. Ini adalah cara mudah untuk bisa menambah wawasan sekaligus membuat lebih dekat dengan orang-orang yang kita sayangi.

Selama ini sebenarnya saya tidak pernah bisa menikmati lomba balapan mobil tercepat sejagad Formula 1. Sulit untuk bisa menikmati bagaimana mobil-mobil dengan kecepatan 300 km/jam berputar-putar sampai 50-70 lap selama 2 jam. Masih lebih mudah memahami lihat orang main bola atau main basket.

Tapi cerita jadi berubah sejak anak saya Raka memaksa menonton serial Drive to Survive di Netflix. “Nonton deh Ma, filmnya bagus banget,” rekomendasinya. Bahkan alasan kami mulai langganan Netflix adalah karena Raka kepengen sekali nonton 1 serial film ini saja. Dia sampai rela mengeluarkan uang sakunya sendiri untuk kami berlangganan Netflix.

Raka itu memang suka sekali dengan F1. Menurut dia bentuk mobilnya bagus. Ia mulai rajin menonton setiap grand prix, ngikutin berita-berita F1 di sosial media, membuat papercraft mobil-mobil F1, main game F1 yang membuatnya merasakan jadi driver F1 di setiap sirkuit grand prix dunia, sampai setiap malam mendongengkan adik perempuannya kisah-kisah F1 sebelum tidur. Sesekali ia ngetes pengetahuan F1 adiknya. Duh...beneran segitunya. 

Akhirnya si Mamah ini pun luluh dan mulai ikut melirik film dokumenter Drive to Survive yang terdiri dari 10 episode behind the scene grand prix dalam 1 tahun. Season 1 adalah tentang kejuaraan dunia tahun 2018, dan season 2-nya adalah kejuaraan dunia tahun 2019.

Baru nonton episode pertama saja, saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama sama F1. Ternyata F1 itu bukan sekedar ngebut dan muter-muter saja. Ada banyak drama dan pelajaran dari balapan paling bergengsi di dunia ini.

Film Dokumenter Drive to Survive ini merekam perjalanan setiap tim yang berlaga. Membantu kita untuk bisa melihat apa yang terjadi dibalik setiap balapan.

Sumber foto IMDb

Sebagai informasi Kejuaraan F1 berlangsung dari bulan Maret hingga November. Ada sekitar 20-an lokasi grand prix setiap tahunnya. Di sana bertarung 10 tim konstruktor yang masing-masing memiliki 2 mobil yang bertarung. Pembalap dan tim konstruktor yang mendapatkan poin terbesar dalam 20 balapan ini akan dinobatkan sebagai juara dunia.

F1 ini memang punya sejarah yang panjang. Di mulai sejak 1950 dan menjadi olahraga kebanggaan orang-orang Eropa. F1 itu beneran olahraga yang mahalnya nggak kira-kira.

Kita mungkin ingat bagaimana bangsa Indonesia masih nggak rela ketika Rio Haryanto minta dukungan Pertamina 5 juta Euro. Ini sebenarnya angka yang sangat kecil dibanding budget tim yang berlaga di F1. Menurut data tahun 2019, anggaran tim di F1 itu berkisar antara 150 hingga  hampir menyentuh 500 juta dollar.

Ratusan juta dollar saudara-saudara!
Hanya ada 10 tim. 20 pembalap.

Persaingan yang sangat-sangat berat terjadi di tim-tim menengah yang budgetnya terbatas. Tim yang kaya-raya, hampir selalu menang dengan mudah dalam setiap balapan. Seperti tim Mercedes dengan pembalapnya Lewis Hamilton yang sudah juara dunia 6 kali berturut-turut. Mulai nggak seru dan menyebalkan kata banyak orang. Kita sudah tahu siapa juara dunia dari sebelum 3 balapan terakhir.

Itu makanya nanti di tahun 2021, budget tim F1 akan dibatasi di angka 175 juta dollar saja katanya. Mungkin saat itu, kita akan melihat pertarungan yang lebih fair dari 10 tim. Nggak lu lagi lu lagi yang jadi juara.

Tapi ya, biar yang juara nggak jauh-jauh dari Tim Mercedes dan Lewis Hamilton yang ganteng itu, banyak juga kejutan-kejutan yang sangat menyentuh di balik kisah-kisah F1 ini. Khususnya untuk tahun 2018 dan 2019 yang diceritakan dalam serial Drive to Survive.

Ada kisah persaingan antara 2 pembalap dalam 1 tim. Mestinya saling kerja sama, eh...ini malah saling tabrakan dan menyebabkan tim kehilangan poin.

Kita diajak untuk memahami bagaimana perasaan para pembalap dari keputusan-keputusan yang mereka dalam bentuk wawancara. Ada cerita-cerita beberapa bulan sebelum sebuah grand prix berlangsung. Cerita dengan keluarga masing-masing. Bagaimana mereka mempersiapkan diri. Ah… pokoknya bikin kita merasa jadi mengenal ke- 20 pembalap dan para ketua tim yang tengah berlaga ini.

Buat yang penasaran, bisa langsung lihat trailer Drive to Survive berikut ya.



(600 kata)
Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

Posting Komentar untuk "Mengapa Menonton Balapan Formula 1 Itu Mengasyikkan?"