Perfeksionis Dalam Menulis Bukan Sifat Yang Baik Untuk Pemula



Victory! 

Saya seperti dengar suara kemenangan game Mobile Legend yang biasa dimainkan Raka kemarin, saat mampu menyelesaikan tantangan 30 hari menulis blogpost rutin sepanjang November kemarin. Serius ya, rasanya bangga dan puas.

Tapi bagaimana hasilnya? Bagus kah? 

Kalau dari skala 1 - 10, saya kasih nilai 6 lah untuk nilai rata-ratanya. Parah emang. Jika diikuti, pengennya setiap tulisan nilainnya 9 gitu. Kontennya bagus, pembukanya menarik pembaca, SEO-nya tergarap, sampai gambar pendukungnya ciamik. Baru keren. 

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kalau ingin sempurna begitu, biasanya saya memerlukan waktu sekitar 5-6 jam untuk 1 buah post. Maklum pemula. Masalahnya, makin ke sini, saya makin kesulitan menyediakan waktu selama itu. Paling dalam 1 hari saya hanya punya waktu 1-2 jam saja. Ehm, padahal kalau main sosmed bisa 5 jam. Aneh memang.

Itu sebabnya selama beberapa bulan yang lalu, tulisan saya sedikit sekali. Bahkan bisa hanya 2 minggu sekali. Sehari menulis, 2 minggu libur. Kontinuitasnya tidak terjaga. Hasil tulisannya juga kelihatan garing. 

Makanya di bulan November kemarin, saya coba ubah strategi dengan memaksakan diri menulis 1 blogpost setiap hari. Pokoknya pakai doa: Allahumma paksakeun. Bisa tuh ternyata!

Akhirnya yang harus dikorbankan dulu adalah kualitas. Yang penting menulis dulu. Insya Allah nanti makin lama makin terbiasa. Sebagai pemula dalam hal menulis dan ngeblog, saya pikir sikap perfeksionis untuk sebuah tulisan kurang tepat. Yang penting bisa punya waktu rutin menulis dulu. Dimulai dengan waktu yang cukup masuk akal. Misalnya ya 1 - 2 jam sehari. Atau bahkan hanya punya waktu kurang dari 1 jam sehari.

Apa yang bisa saya dapatkan dengan 1-2 jam sehari itu? Ini yang harus ditingkatkan dari hari ke hari. Mudah-mudahan kualitas 1-2 jam di hari ini, bisa lebih baik di bulan-bulan ke depan. Lama-lama tentunya saya akan bisa menemukan selanya dimana. 

Untuk di bulan Desember ini target saya adalah menulis 1-2 jam di saat matahari masih bersinar. Setelah selama bulan November, mayoritas tulisan saya dikerjakan menjelang tengah malam, maka pada bulan Desember ini saya ingin mengusahakan bisa menulis lebih awal. Siapa tahu ini bisa jadi bumbu rahasia membuat tulisan yang lebih bagus. 

Ini juga yang menyebabkan saya baru menulis hari ini setelah 3 hari kemarin berhenti menulis. Rencananya jika lewat jam 6 sore saya belum menulis, maka saya tidak akan membuat tulisan. Tu...kan...sifat perfeksionisnya mulai keluar lagi. Kalau diikuti, bisa jadi saya nggak menulis apa-apa sepanjang bulan Desember karena kebetulan tidak ketemu waktunya.

Akhirnya hari ini saya melunakkan syarat yang saya buat sendiri. Batas menulisnya tidak harus jam 6 sore, tapi boleh tidak lewat dari jam 9 malam. Karena di atas jam 9 malam saya harus bobo sambil menemani Sasya. Menulis antara jam 6 sore sampai jam 9 malam masih boleh lah. 

Targetnya sih ingin menulis antara jam 8 - 12 siang. Cuma kok ya sulit banget bisa menyediakan waktu di saat itu. Niatnya masih lemah banget untuk bisa disiplin menulis di jam segitu. Ya sibuk urusan rumah lah, baca koran yang kebablasan jadi ngalor-ngidul di belantara sosmed lah, sampai ada acara keluar rumah di pagi hari. Padahal kan pengennya itu jadi jam ngantor menulis yang nggak bisa diganggu gugat.

Yuk ah...coba lagi dengan strategi baru. Mumpung masih ada waktu 1 bulan sebelum tahun ini berakhir.


Sumber: goolgule.com


(500 kata, 1 jam)

Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

7 komentar untuk "Perfeksionis Dalam Menulis Bukan Sifat Yang Baik Untuk Pemula"

Comment Author Avatar
Aku setuju juga nih kalau misal perfeksionis malah menyulitkan kadang - kadang tapi mengikisnya juga butuh proses ya kalau yang sudah terbiasa perfeksionis gitu.
Comment Author Avatar
Kalau yang sudah biasa dan nyaman dengan sifat itu mungkin malah bagus ya Sin. Yang repot itu kalau yang malah bikin nggak produktif. Seperti diriku. Jadi kebanyakan mikirnya. Orang mah udah kemana, ini mah masih jalan di tempat. Ha...ha...
Comment Author Avatar
Mungkin komentarku ini bisa sedikit jadi satu masukan buat kak Shanty.
Tapi bukan bermaksud menggurui loh, ya.
Begini, berdasarkan pengalamanku pribadi tentang kegiatan menulis suatu artikel tak kujadwalkan jam kapan mulai menulis, tapi berdasarkan munculnya ide kalimat apa yang melintas di kepala untuk pelengkap kalimat yang tepat untuk satu artikel.

Jadi, dimanapun selalu ada kertas di dekatku.
Begitu terlintas ide, langsung kucatat agar ngga lupa.
Setelah mendekati waktunya posting, tinggal dirangkai kalimatnya.
Comment Author Avatar
Terima kasih banget saran bagusnya Wan. Ini yang lagi coba diusahakan.
Comment Author Avatar
Sekarang sudah tengah bulan .. bulan desember, masih semangat kah? ^^ salam kenal
Comment Author Avatar
Bulan Desember bubar jalan Kang. Tangki energi ternyata kuatnya hanya 1 bulan. Tapi 2019 lanjut lagi ah dengan strategi baru.
Comment Author Avatar
Aslinya. perfeksionis sedikit menghambat menurutku. terlalu anteng buat hasil yang diinginkan kadang bikin kerjaan lain jadi ga ke garap. untuk sekarang sedang diusahakan buat ngalir aja, apa yang dipikirkan tuangkan ga mesti kudu perfect asal maksud dan tujuan tulisan bisa disampaikan dengan baik. hihi