Apa Jadinya Jika Uang Kita Berbentuk Waktu? Sebuah Renungan dari Film In Time

Review In Time, ceritashanty


Semalam saya nonton film yang unik banget temanya. Sebuah film tahun 2011 berjudul In Time yang dibintangi oleh Justin Timberlake dan Amanda Seyfried. Ini film distopia (tema masa depan yang suram) dengan setting tahun 2169. 


Dalam masa ini, waktu adalah mata uang yang berlaku. Jadi beneran TIME IS MONEY.


Setiap orang berhenti menua pada usia 25 tahun. Semua pemeran di film ini mentok di usia 25 tahun. Mau seorang kakek berusia 100 tahun, orang tua berusia 40 tahun, atau anak muda berusia 28 tahun, semua kelihatannya sama-sama 25 tahun.


Mana cakep-cakep jajaran pemainnya. Hmm....


Setelah berusia 25 tahun, mereka akan diberikan waktu 1 tahun yang ditunjukkan dengan jam digital di lengan. Mereka harus bekerja untuk mendapatkan waktu dan memenuhi kebutuhan hidup. Saat waktunya habis, itu artinya mereka akan meninggal.


Justin Timberlake yang berperan sebagai Will Salas adalah warga di daerah miskin, Dayton. Umumnya mereka yang tinggal di sini hanya punya waktu sekitar 24 jam. Orang-orang di Dayton ini banyak yang mati muda karena melarat dan dibuat semakin miskin karena mahalnya kebutuhan hidup. 


Sementara orang kaya tinggal di daerah Greenwich. Mereka adalah orang-orang yang punya waktu sampai ratusan tahun. Itu kaya banget lah. Umur mereka bisa sampai seratusan tahun bahkan punya tabungan hingga 1 juta tahun. 



Review In Time, ceritashanty
Barang berharga berupa waktu senilai 1 juta tahun bagi penduduk Greenwich. (Sumber: IMDB)


Satu waktu, Will Salas membantu menyelamatkan Henry Hamilton yang nyaris akan dicuri waktunya. 


Henry Hamilton adalah orang kaya sudah mulai bosan hidup, jadi ia berpetualang ke daerah Dayton. Will kemudian diberi hadiah 100 tahun, sebelum si orang kaya ini memilih untuk bunuh diri. 


Dengan 100 tahun, Will punya kesempatan untuk pergi ke Greenwich. Di sana ia bertemu dengan Philippe Weis yang kaya raya untuk bertaruh di meja judi. Will memenangkan taruhan senilai 1000 tahun. 


Sayangnya ia ditangkap karena dianggap mencuri dari Henry Hamilton. Will kemudian melarikan diri sambil membawa Sylvia, putri Phillippe, sebagai sandera. 


Dalam film ini kita akan melihat bagaimana hubungan antara orang kaya dan orang miskin dalam versi yang unik. 


Will cerita bagaimana ia menghabiskan 1 tahun jatahnya saat berusia 25 tahun hanya dalam waktu 1 minggu. Mereka benar-benar dari keluarga miskin. Selanjutnya mereka harus hidup dengan penghasilan dari hari per hari. 


Berbeda dengan Sylvia yang diberikan hadiah 100 tahun oleh ayahnya untuk merayakan 25 tahunnya. 


Jadi begitulah, orang miskin harus bekerja mati-matian dan mati muda, demi orang kaya semakin kaya dan menumpuk waktu mereka untuk hidup abadi. KAPITALIS!



Review In Time, ceritashanty
Sumber: IMDB

TIME IS MONEY

Film ini membuat kita benar-benar bisa tahu seperti apa itu yang namanya TIME IS MONEY. Kita bekerja untuk bertahan hidup. Mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. 

Bagi orang miskin, tergesa-gesa menjadi ciri khasnya. Karena buat orang miskin di Dayton, kalau mereka berlambat-lambat, mereka akan lebih cepat mati.


Sementara orang kaya yang punya banyak waktu, mereka menikmati hidup dengan tenang dan berpelan-pelan. Berpelan-pelan adalah tanda kemewahan. Hanya orang kaya yang bisa seperti itu. 


Tapi walau bisa memiliki banyak waktu, belum tentu juga hidup seseorang bisa lebih baik. 


Seperti salah satu sahabat Will bernama Borel. Untuk menghormati 10 tahun persahabatan mereka, Will menghadiahkan waktu 1 dekade pada sahabatnya itu. 


Apa yang terjadi?


Borel malah menghabiskan waktu 1 tahunnya untuk mabuk-mabukan. Dan 9 tahun waktunya dicuri orang, hingga ia meninggal. 



Tidak semua orang bisa memanfaatkan waktu mereka dengan bijak.

Pesan moral lain yang saya dapat dari film ini adalah untuk jangan serakah


Buat apa sih menumpuk kekayaan segitu banyak, sementara masih banyak orang yang begitu membutuhkan. 


Betapa masih banyak orang yang tega memeras orang lain untuk menumpuk-numpuk harta yang sebenarnya tidaklah ia perlukan. 


Setujukan kalau ide film yang bisa menghasilkan box office 174 juta dollar (padahal bugetnya hanya 40 juta dolar) keren banget?






Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

3 komentar untuk "Apa Jadinya Jika Uang Kita Berbentuk Waktu? Sebuah Renungan dari Film In Time "

Comment Author Avatar
Setuju banget kalau film ini memang bagus, pernah nonyon Teh, dan habis itu merenung betapa waktu sangat berhargab
Comment Author Avatar
Iya ya.. harta paling mahal di dunia ini ya waktu. Di film mereka bs beli waktu dan tahu sampai kapan mereka bisa hidup. Aslinya kita malah gak tahu berapa lama waktu yang kita punya di dunia ini. Jadi harus menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama di dunia.

Jadi tertarik nonton filmnya. Makasih reviewnya mbak.
Comment Author Avatar
Teh aku udah lama nonton film ini tapi baru ngerti setelah baca tulisan teteh, emang setuju ide dan eksekusi filmnya bagus teh :)