Pengalaman Belajar Public Speaking & Streamyard di IP Bandung

pengalaman belajar public speaking dan streamyard di ip bandung

Kalau lihat teman-teman yang wara-wiri dalam acara live di sosial media, kok ya kaya gampang banget gitu ya. Nah pas mau nyoba sendiri, eh malah bingung. Gimana cara ngomongnya? Mau ngomong apa? Gimana teknisnya juga? Ah...bingung banget deh.

Alhamdulillah teman-teman dari Rumah Belajar Public Speaking Ibu Profesional Bandung bekerja sama dengan RCIP (Resource Center Ibu Profesional) mendengarkan kegalauan hati ini dan mengadakan acara kece Broadcasting Training dengan tema Bersanding dengan Public Speaking, Bersahabat dengan StreamYard. Nggak tanggung-tanggung, nara sumbernya adalah Mbak Sara Neyrhiza influencer dari IP Solo yang suaranya bisa menghipnotis pendengarnya dan Mbak Asmaul Husna dari IP Asia. 

Training ini bukan sembarang training. Karena diadakan dalam waktu 2 minggu, dari tanggal 22 Juli hingga 3 Agustus 2021. Sekitar 50 peserta, diberikan materi yang tersusun rapi di Google Classroom, WAG dan Zoom. Jadi sangat fleksibel untuk peserta mengikuti materi sesuai kondisi masing-masing.

flyer acara public speaking dan streamyard ip bandung
Flyer acara Training Broadcasting dari RB Public Speaking IP Bandung dan RCIP

Belajar apa aja sih di Training Broadcasting ini?

Ada 2 materi utama yang diberikan. Yang pertama adalah kemampuang Public Speaking dari Mbak Sara yang disampaikan melalui Zoom pada 23 Juli 2021. Untuk menjamin peserta menguasai materi ini, ada tugas untuk live dong! Bagian yang ini, aku masih belum PD sih. 

Setelah ngomongnya nggak malu-maluin amat, ditambah nih ilmunya dengan materi kedua dari Mbak Asmaul Husna mengenai Teknis penggunaan StreamYard. Walau sudah sempat beberapa kali menggunakan Streamyard, baru kali ini aku merasa dipaksa untuk mau mencoba menjadi operator dan melihat belakang layar streamYard itu sebenarnya seperti apa.

Untuk materi kedua ini tugasnya adalah tugas kelompok. Dimana empat orang dalam 1 kelompok diminta untuk mengadakan acara live bersama dengan StreamYard. Dimulai dari merencanakan acara, mengiklankan acara live, menjadi operator dan pembicara. Kami jadi tahu deh masalah-masalah dalam penggunaan streamyard. 

Seperti di kelompokku yang terdiri dari Dera Triyulia Sari, Listia Sumanja, Witri Khotimah, dan aku sendiri, kami sempat lupa mengatur setting platform live menjadi public. Saat latihan, settingnya di save sebagai only me di FB. Lupa kalau harus di public dulu sebelum waktu tayang. Tapi untung, akhirnya bisa tayang juga setelah settingnya diubah. Sekalian jadi tahu kalau StreamYard bisa jadi siaran tunda juga ternyata.

Benar-benar sebuah pengalaman berharga. Itulah gunanya praktek. 


Materi Public Speaking dari Sara Neyrhiza

Aku benar-benar terkesan dengan cara Mbak Sara membawakan materinya yang berjudul Seni Komunikasi Modern (The Art of Modern Communication) melalui zoom. Kelihatan banget lah kelasnya penyiar yang mateng dan penuh pengalaman. 

Menurut Mbak Sara yang juga penyiar ini, inti dari komunikasi adalah MENYAMPAIKAN INFORMASI dari 1 pihak ke pihak lain. Kata kuncinya di informasi yang jelas yang perlu disampaikan. Kadang yang bikin kacau adalah kalau kita itu nggak tau juga mau ngasih pesan apa ke pendengar. Ngomongnya jadi ngalor-ngidul nggak keruan.

Untuk bisa berkomunikasi secara efektif, perlu memperhatikan 3 hal.

#1 Apa sih tujuannya?

Ada beberapa macam tujuan yang bisa mempengaruhi gaya komunikasi. Jadi nggak bisa disamakan. Ada yang tujuannya untuk memimpin, memotivasi, berbagi pengetahuan, mempengaruhi atau membujuk, atau bisa juga untuk sekedar menghibur. Ini beda-beda cara penyampaiannya. Jadi perlu jelas dalam menentukan kita berharap apa dari pendengar. 

#2 Siapa sih pendengarnya?

Ini juga sangat penting. Sangatlah berbeda bicara di depan ibu-ibu cerdas dari komunitas Ibu Profesional dengan ibu-ibu pengajian atau arisan kompleks misalnya. 

Aku jadi ingat cerita Teh Cinta Atalia Praratya, Ibu Gubernur Jawa Barat yang berbagi cerita kalau ia sangat rewel untuk tahu latar belakang pendengar untuk setiap kegiatan public speaking yang harus ia jalani. Sebagai istri pemimpin, ia bisa punya 8 jadwal acara setiap hari untuk bicara di depan umum. Dan ia akan mempelajari latar belakang pendengarnya sebelum tampil. 

Nggak aneh, kalau setiap penampilannya, selalu bisa bikin pendengar menyimak dengan semangat dan nggak ngantuk. Keren banget ya. 

#3 Lakukan persiapan yang cukup

Nah ini! Jangan dikira kalau sudah punya jam terbang tinggi kita otomatis nggak perlu persiapan. Bisa bicara dengan mudahnya. Ternyata nggak gitu ya kalau dengar pengalaman Mbak Sara. 

Segala sesuatunya perlu dipersiapkan dengan matang. 

Di IG-nya Mbak Sara pernah cerita mengenai persiapannya sebelum public speaking. Panjang saudara-saudara….

Pertama dimulai dari menentukan topik. Setelah itu ditentukan mau menyampaian topik tersebut dalam format apa. Apakah cukup monolog, atau diskusi dua orang, atau format lainnya. 

Kemudian ada yang namanya riset, agar konten nggak dangkal-dangkal amat. Dari riset ini, disusunlah kerangka garis besar yang akan disampaikan. Baru setelah itu dikembangkan dalam script yang rapi dan disesuaikan dengan durasi dan format yang telah ditetapkan.

Cukup segitu saja?

Belum!

Mbak bersuara emas ini, tetap merasa perlu melatih vocalnya berkali-kali. Di mana tarik napas, naik turunnya intonasi, sampai berusaha bisa hapal script yang diberikan.

Sebelum ini, aku sempat juga dapat ilmu dari Tiktok-ers yang punya follower 200 ribu lebih, Liana Oktavia. Si Mbak ini juga punya persiapan yang kurang lebih sama dengan Mbak Sara. Bahkan lebih hebatnya, Mbak Liana itu punya tim khusus yang membuatkan riset dan script konten Tiktoknya. Seniat itu ya orang-orang!

Intinya, semua yang kita lihat bagus di depan layar sosial media, sebenarnya merupakan kerja keras dan dipersiapkan dengan matang. 

Anakku, Raka juga lagi hobi untuk berbagi di Instagram. Wow, itu juga persiapannya luar biasa. Bagaimana ia buat script dan riset mengenai konten yang ingin ia tampilkan. Bolak-balik minta masukan dari teman-temannya untuk menyempurnakan. Belum lagi melihat bagaimana ia latihan seharian untuk sekedar bisa menghasilkan 1 menit video tanpa cut yang bisa tayang di IG. Mama benar-benar terpana melihatnya. 

Mehrabian Communication Formula
Bahwa yang paling diingat dalam sebuah tampilan adalah tampilan visual dan body language sebesar 55%. Sementara intonasi suara hanya menyumbang 37%. (Sumber: seanwmalone.blogspot.com)


Materi Streamyard dari Mbak Asmaul Husna

Untuk materi kedua mengenai teknis penggunaan stream yard dari Mbak Asmaul Husna yang biasa menjadi operator StreamYard acara-acara Ibu Profesional, juga disampaikan melalui zoom pada 27 Juli 2021.

Jadi apa sih StreamYard ini? Kenapa kita perlu repot-repot pakai StreamYard kalau bisa langsung live di IG, FB, Youtube atau cukup Zoom-an saja?

StreamYard itu adalah layanan yang memungkinkan kita bisa streaming di berbagai platform sosial media yang kita miliki dengan tampilan yang seperti di studio TV beneran. Lucu kan? 

Coba aja live di IG, FB atau Zoom. Itu tampilannya kan biasa banget. Polos!

Nah dengan StreamYard, kita bisa membuatnya lebih menarik dengan adanya banner judul acara yang bergerak, komen dari penonton kita, menampilkan video atau slide, hingga mengatur sejumlah orang yang tampil dipanggung dengan background dan latar yang menarik.

Dan yang terpenting, itu semua cukup mudah untuk dilakukan. Kita tidak perlu menginstall aplikasi apa pun. Cukup dengan membuka https://streamyard.com dan mendaftar dengan akun email kita. 

Dari situ kita bisa langsung mendaftarkan platform sosial media dimana kita ingin menayangkan acara live kita. Khusus untuk YouTube, perlu waktu sekitar 24 jam untuk memverifikasi akun kita dengan StreamYard. Sekarang channel YouTube Cerita Shanty jadi bisa live deh. Siap-siap pantengin ya teman-teman. Siapa tahu, besok-besok tiba-tiba jadi hobi live nih. 

Sebenarnya tidak harus acara live juga. Bisa juga kalau mau acara yang direkam sebelumnya. Paling resikonya kita tidak bisa menayangkan komentar-komentar penonton yang saat itu menonton acara kita secara live. Jadi kurang interaktif aja gitu ya.

platform yang didukung streamyard
Platform sosial media yang didukung StreamYard. Kita bisa tampil live di platform ini cukup dengan menyambungkan dengan akun kita.

StreamYard gratisan vs berbayar

Memang sih, fasilitas gratis dari StreamYard ini terbatas. Tapi kalau untuk pemula, ini sudah sangat cukup untuk berlatih. 

Bayangkan saja, kita akan dapat jatah 20 jam acara live per bulan untuk bisa tayang di 1 platform sosial media kita. Kita juga bisa tampil dengan 6 orang yang berbeda dalam 1 layar. 

Kelebihan versi berbayar (240 dollar setahun) adalah tidak terbatas waktu acara live, bisa mengganti logo, background, dan overlay tampilan, bisa tayang di 3 platform berbeda sekaligus, dan lain-lain. Menarik sih, kalau memang teman-teman ingin serius untuk sering live seperti acara-acara di TV itu. 

pilihan pembayaran StreamYard
Pilihan pembayaran StreamYard. Menggoda emang fasilitas untuk yang berbayar. Untung mahal ya!


Tampilan StreamYard

Ternyata bener kok, tampilan di belakang layar StreamYard itu tidak rumit. Cukup sederhana untuk bisa segera dipelajari setiap orang. 

Buktinya, aku yang baru belajar ini saja, langsung bisa ngajarin anakku mengenai StreamYard dan dia bisa langsung mempraktekkannya dengan teman-teman OSIS SMP-nya. See...dari emak-emak jelita (jelang 50 tahun) sampai anak-anak SMP bisa mudah mengoperasikan StreamYard. 

Di bagian bawah ada fitur unmute (untuk menutup/membuka suara), start camera (menyalakan atau mematikan kamera), cam/mic (untuk setting kamera dan mic), share (bisa berbagi slide atau video), dan invite (untuk mengundang teman yang akan tampil dalam acara), dan leave (untuk keluar dari studio).

Teman-teman yang akan tampil dan slide/video yang akan dibagikan akan tampil dibagian bawah layar utama. Operator bisa mengatur siapa orang yang akan ditampilkan dan juga berbagai pilihan komposisi tampilan di layar utama.

Di bagian sebelah kanan, ada pengaturan Comment (mengatur komen mana yang perlu ditayangkan di layar), Banner (mengatur tulisan di banner yang tampil di bagian bawah layar), Brand (mengatur warna banner. logo. overlay, background, dan tayangan video yang ingin ditampilkan), Private Chat, dan Setting. 

Sederhana sih kalau sudah dicoba sendiri. 
Tampilan ruang broadcasting StreamYard
Tampilan ruang di balik layar broadcasting StreamYard

Aku sendiri kemarin ketemu kesulitan untuk bisa menayangkan slide dengan full screen, padahal sebagai operator kan perlu melihat tampilan belakang layar StreamYard juga. Akhirnya ketemu solusinya (terima kasih ke Risna yang sudah mengajarkan). Jadi cukup dengan membuka 2 tab chrome yang berbeda. Yang satu adalah tayangan slide secara full screen (bisa dari Canva atau Powerpoint), dan tab chrome yang satu tetap tampilan dashboard StreamYard. 

Duh bisa gini aja kok ya rasanya sudah jadi Mama paling pintar di dunia. Ha...ha...

Tayangan StreamYard dengan slide
Jika ingin menayangkan slide, lebih mudah dengan membuka 2 windows seperti ini.

Jadi demikianlah pelajaran berharga dari kelas Training Broadcasting Ibu Profesional Bandung. Sebuah modal ilmu yang berharga untuk bisa berbagi dengan orang lain dalam bentuk yang lebih menarik dan interaktif. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba juga teman-teman?


*1600 kata

Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mama yang sedang semangat belajar menulis demi bisa bayar zakat sendiri.

Posting Komentar untuk " Pengalaman Belajar Public Speaking & Streamyard di IP Bandung"